China Berhasil Transplantasi Telinga Buatan
- www.edition.cnn.com
VIVA – Peneliti berhasil mentransplantasi telinga kepada lima anak yang menderita mikrotia, gangguan yang menyebabkan terbentuknya telinga luar yang kecil atau abnormal.
Peneliti China mentransplantasi telinga yang dicetak bentuk 3 dimensi. Telinga buatan itu dikembangkan di laboratorium dengan menumbuhkan sel tubuh dari lima anak yang menyandang mikrotia. Hasil transplantasi ini dinilai merupakan sebuah terobosan signifikan dan perawatan yang revolusioner dalam rekayasa jaringan tulang muda telinga manusia.
Gangguan ini terjadi pada satu dari 5 ribu kelahiran di dunia. Kebanyakan pravelensi penyandang mikrotia berada di wilayah Asia dan Amerika Latin.
"Mikrotia merupakan gangguan telinga pada bagian luar secara serius yang dapat memengaruhi kesehatan baik psikologi dan fisiologi anak-anak penderitanya," jelas salah satu peneliti, Guangdong Zhou, dilansir dari The Sun, Jumat 9 Februari 2018.Â
Kelima anak tersebut berusia 6 hingga 10 tahun yang menyandang mikrotia hanya pada satu telinga saja. Dalam prosesnya, peneliti mengambil CT Scan dari sisi telinga anak-anak yang normal dan lalu membuat cetakan 3 dimensi yang disesuaikan dengan telinga yang menyandang mikrotia.Â
Replika telinga 3 dimensi itu dicetak sesuai dengan bentuk aslinya dan terbuat dari material yang bisa diurai. Peneliti menggunakan sel tulang rawan dari telinga mikrotia dan menggunakannya untuk bahan cetakan.Â
Dalam waktu 12 pekan, sel akan mulai tumbuh memenuhi cetakan. Anak-anak tersebut akan menjalani operasi untuk melihat hasil transplantasi telinga menempel ke kepala mereka. Keberhasilan percobaan ini membuka kesempatan kepada anak-anak lain yang menyandang mikrotia juga.
"Penelitian ini sangat menarik. Mereka menunjukkan bahwa sangat memungkinkan untuk memulihkan struktur telinga," ujar perwakilan dari Rumah Sakit Khusus Mata dan Telinga Massachusetts, Amerika, Tessa Hadlock.