Buah Kepel, Alternatif Penghilang Bau Mulut
- Dokumen UI
VIVA – Bau mulut memang sangat mengganggu dan membuat rasa percaya diri seseorang menurun. Umumnya penanganan masalah ini dilakukan dengan menyikat lidah dan gigi, menggunakan obat kumur pasta gigi, tablet hisap, atau pun mouthspray.
Selain dari metode-metode ini, saat ini berkembang penggunaan bahan aktif dari tanaman sebagai alternatif penghilang bau mulut, seperti penggunaan daun sirih, teh, cengkeh, dan kemangi. Salah satu bahan alternatif penghilang bau mulut yang belum banyak dibahas dalam dunia kesehatan Indonesia, adalah kandungan senyawa dalam buah kepel.
Doktor Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Asni Amin berhasil menguji tingkat keefektifan ekstrak buah kepel atau Stelechocarpus burahol, sebagai penghilang bau mulut.
Dalam keterangan tertulisnya, Jumat 26 Januari 2018, buah kepel adalah salah satu jenis buah langka Indonesia dan sampai saat ini belum dibudayakan. Namun, manfaat buah ini telah lama dikenal kalangan keraton Yogyakarta dan Surakarta sebagai deodoran, pengharum napas, dan pengharum air seni.
Keingintahuan tentang mekanisme aksi senyawa dalam buah kepel yang bertanggung jawab dalam proses menghilangkan bau mulut ini mendorong Asni meneliti disertasi dengan judul ‘Studi Aktivitas, Identifikasi, dan Prediksi Mekanisme Senyawa Dari Ekstrak Buah Kepel Sebagai Penghilang Bau Mulut’.
Penelitiannya telah dipertahankan dalam sidang promosi doktor yang berlangsung pada Kamis 11 Januari 2018 di Ruang Sidang Besar Gedung Profesi dan Pascasarjana Fakultas Farmasi UI.
Asni Amin
Dari hasil penelitiannya, terbukti ekstrak buah kepel memiliki manfaat antibakteri penyebab bau mulut dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri P. gingivalis dan F. nucleatum.
Selain itu, ekstrak buah kepel juga dapat menyerap bau mulut dengan menurunkan nilai metil merkaptan dan dimetil sulfida penyebab bau mulut. Selain itu, berdasarkan data bioaktivitas, buah kepel juga memiliki aktivitas antioksidan serta dapat memperbaiki kualitas sperma pada objek kelinci.