BTFA Buka Peluang Pesepakbola Indonesia ke Jepang
- VIVA.co.id/Riki Ilham Rafles
VIVA.co.id – Bina Taruna Football Academy (BTFA) resmi menjalin kerja sama dengan klub asal Jepang, FC Tokyo. Jalinan ini bertujuan guna meningkatkan kualitas sepakbola di Indonesia, serta memberi kesempatan kepada pesepakbola Tanah Air mencicipi atmosfer sepakbola di Negeri Samurai.
"Ini jadi harapan bagi BTFA, karena kami ingin berkembang. Kami berharap momen ini bisa membawa sepakbola Indonesia ke arah lebih baik, serta kerja sama bisa terus terjaga ke depannya," kata Siswo Suharto, selaku perwakilan dari BTFA.
Siswo mengakui perkembangan sepakbola Jepang tidak perlu diragukan. Dan sudah selayaknya, Indonesia belajar kepada mereka agar ke depan bisa memberi dampak positif. "Saya berharap BTFA bisa memberi kontribusi baik nasional maupun internasional," tutur dia.
Presiden FC Tokyo, Naoki Ogane menyempatkan hadir ke Stadion Bea Cukai, Rawamangun untuk melihat langsung BTFA. Dia mengaku senang jika dipercaya menjadi rekan kerja sama dan berharap bisa memberikan yang terbaik.
"BTFA sudah memiliki sejarah yang cukup lama di Indonesia. Menurut saya, BTFA merupakan akademi terbaik di Indonesia saat ini," ujar Naoki.
Ada empat program yang disebutkan Naoki akan diterapkan FC Tokyo dalam kerja sama dengan BTFA. Pertama mengirim pelatih untuk terlibat langsung dalam latihan selama satu tahun ke depan. Dia mengklaim, program ini menjadi yang pertama dari klub J League.
Yang kedua nantinya FC Tokyo akan memberi kesempatan kepada anak-anak dari BTFA berlatih di Jepang. Kemudian akan ada pertandingan uji coba yang hingga saat ini waktu dan tempat masih dalam pembahasan.
Program terakhir adalah menyatukan program antara pelatih FC Tokyo dan BTFA dalam sebuah kesempatan. Tujuannya agar program latihan untuk anak-anak BTFA akan sesuai dengan standar yang diterapkan di Jepang.
Managing Directors J League, Daisuke Nakanishi yang juga hadir menyambut baik inisiatif antara BTFA dan FC Tokyo. Dia berharap, dengan adanya jalinan ini, Indonesia akan menjadi salah satu negara Asia yang berlaga di Piala Dunia.
Kebetulan, pada Piala Dunia 2026 mendatang jatah negara Asia di Piala Dunia akan bertambah menjadi sembilan. Dan untuk menggapai itu, Indonesia wajib memperbaiki kualitas pembinaan sepakbola usia dini.
"20 tahun lalu di Merdeka Cup, Jepang kesulitan mengalahkan Indonesia. Tapi setelah kita membenahi usia dini, kita bisa masuk ke PIala Dunia. Yang paling penting dalam sepakbola adalah pengembangan usia muda," ujarnya.
Sebelum kerja sama ini, BTFA sudah lebih dahulu mengirimkan tiga pemain untuk berlatih selama satu pekan di FC Tokyo. Dan kini, dua di antaranya sukses menembus skuat tim nasional Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri.