5 Pertandingan Terbaik di Piala Eropa 2016
- REUTERS/Charles Platiau
VIVA.co.id – Piala Eropa 2016 telah berakhir, dan Portugal menjadi yang terbaik di turnamen ini. Namun, berita seputar turnamen empat tahunan tersebut masih menarik untuk disimak.
Dilansir situs resmi UEFA, telah dipilih lima pertandingan terbaik di Piala Eropa 2016. Pertandingan apa saja yang dianggap sebagai pertandingan paling menarik?
1. Hungaria 3-3 Portugal (22 Juni 2016)
'Laga jual beli', menjadi sebutan yang pantas untuk menggambarkan pertandingan ketiga di Grup F ini. Gol Zoltan Gera di menit 19, dibalas Luis Nani di menit 42. Berbalik unggul 2-1 lewat gol Balazs Dzsudzsak di menit 47, Portugal menyamakan kedudukan lewat gol Cristiano Ronaldo, tiga menit berselang.
Hanya lima menit setelahnya, Dzsudzsak kembali mencatatkan namanya di papan skor. Ronaldo mencetak gol penyama kedudukan menjadi 3-3 di menit 62.
Dari partai ini juga tercipta gol terbaik Piala Eropa yang dicetak Gera Ini juga menjadi laga perdana di mana Ronaldo mencetak gol setelah di dua laga, dan mengukuhkan namanya sebagai pemain pertama yang mencetak gol di empat Piala Eropa (2004, 2008, 2012, 2016)
2. Italia 2-0 Spanyol (27 Juni 2016)
Banyak pihak yang menilai laga ini adalah penanda berakhirnya era keemasan tim nasional Spanyol. Datang ke turnamen dengan status juara bertahan, La Furia Roja nyatanya hanya mampu menapaki babak 16 besar.
Pertandingan ini juga sebagai ajang balas dendam Italia yang dikalahkan Spanyol 0-4 di final Piala Eropa 2012. Dengan tersingkirnya Spanyol, Vicente del Bosque pun mengundurkan diri karena tak mampu memenuhi target tinggi.
3. Wales 3-1 Belgia (1 Juli 2016)
Wales mengejutkan, Belgia punya generasi emas sepakbola. Bentrok ini pun sangat dinantikan di perempat final. Belgia sempat membuka keunggulan lewat tendangan spekulasi Radja Nainggolan di menit 13.
Namun skuat asuhan Chris Coleman ini berhasil merespons dengan positif. Ashley Williams menyamakan skor di menit 30, dan skor 1-1 bertahan hingga jeda.
Tanda-tanda kehancuran Belgia datang di menit 55 saat Hal Robson-Kanu mencetak gol cantik, saat babak kedua baru berjalan 10 menit. Semangat Wales terlecut, hingga akhirnya Samuel Vokes memperlebar margin gol menjadi 3-1, lima menit jelang laga usai.
4. Jerman 1-1 (6-5) Italia (2 Juli 2016)
Jerman telah memiliki tujuh gelar mayor, namun catatan melawan Italia, Tim Panser belum pernah menang dari delapan pertemuan, baik di Piala Dunia maupun Piala Eropa. Baru di laga ini, rekor buruk mereka terpatahkan, meskipun harus melewati drama adu penalti. Skor 1-1 menjadi hasil selama 120 menit.
Total, ada 18 penendang di drama adu penalti. Tiga penendang Jerman, Thomas Mueller, Mesut Oezil, dan Bastian Schweinsteiger gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Seangkan dari Italia, Simone Zaza, Graziano Pelle, Leonardo Bonucci, dan Matteo Darmian tak mampu menjebol gawang Manuel Neuer.
5. Prancis 5-2 Islandia (3 Juli 2016)
Islandia telah mengalahkan Inggris di babak 16 besar dan menahan Portugal di babak penyisihan grup, tapi mimpi mereka melangkah jauh, kandas di Saint-Denis.
Superioritas Prancis terlihat di laga ini. Hingga babak pertama usai, skuat Didier Deschamps sudah mencetak empat gol ke gawang Islandia. Kolbein Sigthorsson sempat mencetak gol di menit 56, namun Olivier Giroud menambah gol Tim Ayam Jantan di menit 59. Gol penghibur Islandia datang di menit 84, yang dicetak Birkir Bjanarson.
Namun, satu hal yang diingat dari Islandia dan menjadi namanya semakin dikenal dunia adalah ritual 'Thunder Clap', yaitu tepuk tangan bersama antara pemain dan fans. (one)