Skandal di Balik Karier Cemerlang Manajer Baru Chelsea

Manajer Chelsea musim depan, Antonio Conte.
Sumber :
  • REUTERS/Alessandro Garofalo

VIVA.co.id – Chelsea telah resmi menunjuk manajer barunya untuk musim depan. Sesuai prediksi, Antonio Conte dipilih untuk mengisi posisi tersebut.

Bek Naturalisasi Timnas Kamboja Buka Suara soal Dugaan Pengaturan Skor di Piala AFF 2024

Conte ditunjuk secara resmi untuk menjadi manajer The Blues. Pria italia itu diikat kubu London Barat selama tiga tahun ke depan.

Dia akan menangani Chelsea selepas Piala Eropa 2016. Banyak beban yang harus dipikul oleh mantan pelatih Juventus karena prestasi The Blues pada musim ini mengecewakan dan dipastikan nirgelar.

Piala AFF 2024 Diguncang Dugaan Skandal Pengaturan Skor

Sangat menarik mengikuti perjalanan juru ramu taktik Italia ini. Mengutip dari berbagai sumber, karier Conte selama ini penuh dengan lika-liku. Dimulai pada musim 2005, usia mengambil kursus pelatih, dia dipercaya mendampingi Luigi De Canio sebagai asisten pelatih Siena.

Musim berikutnya yakni 2006/2007 barulah Conte menjadi pelatih dengan menangani Arezzo di Serie B. Pada Desember 2007, Conte ditunjuk menjadi pelatih Bari. Setelah berjalan hampir 2 musim, dia berhasil menjadikan Bari juara Serie B dan promosi ke Serie A.
 
Setelah berhasil membawa Bari promosi ke Serie A untuk musim 2009/2010, Conte pindah melatih Atalanta, namun hanya berlangsung setengah musim. Pada musim panas 2010, Conte kembali lagi ke Siena untuk menjadi pelatih. Dia membantu klubnya untuk kembali ke Serie A untuk musim 2011/2012 setelah finish sebagai runner-Iup Serie B.
 
Akhirnya pada Mei 2011, Conte kembali pulang ke Juventus sebagai pelatih.
Conte dinilai sukses mengembangkan reputasi seperti Jose Mourinho yang selalu haus akan kemenangan dan kemampuannya menjalin komunikasi dengan para pemainnya.

AFC Buka Suara Soal Pertandingan 'Sengit' Timnas Indonesia U-17 vs Australia U-17

Namun, membicarakan Conte tidak selalu berbicara tentang prestasi yang telah diraihnya. Di samping itu, dia juga pernah terlibat dalam kasus besar.

Pada akhir musim Serie A 2011/2012, pria Italia itu dituduh terlibat dalam kasus pengaturan skor di Liga Italia Serie B musim 2010/2011. Conte diduga terlibat skandal ini saat masih membesut Siena di Serie B.

Kasus yang dikenal dengan istilah Scommessopoli itu melibatkan Conte setelah mantan anak asuhnya di Siena, Filippo Carobbio, menyebutkan namanya saat diinterogasi. Dia dianggap bersalah karena tak melaporkan pada pihak berwajib ketika mengetahui adanya aktivitas pengaturan skor.

Berbekal penuturannya, polisi Italia kemudian menggelar investigasi mendalam, termasuk menggeledah rumah Conte untuk menemukan bukti-bukti terkait kasus ini. Conte sendiri membantah keras perihal keterlibatan dirinya dalam kasus Scommessopoli.

Conte sempat tidak bisa mendampingi Bianconeri dikarenakan skorsing selama 10 bulan pada 2012 (yang akhirnya dikurangi menjadi 4 bulan setelah banding) atas kasus itu. Dia terpaksa digantikan oleh direktur teknis primavera Massimo Carrera.

Pihak Pengadilan Italia mencurigai Antonio Conte termasuk dalam 104 orang yang diduga terlibat dalam kasus pengaturan skor. Bandar judi Singapura disebut-sebut sebagai pihak yang mengendalikan skandal tersebut.

Kasus itu terus bergulir di jalur hukum. Otoritas Italia mengumpulkan bukti untuk menjerat pelatih yang sukses membawa Juventus meraih gelar Juara Serie A Italia selama tiga musim berturut-turut.

Penyidikan kasus itu dinyatakan selesai beberapa waktu lalu dan aparat hukum Italia melimpahkannya ke pengadilan. Mendengar kasusnya akan segera diadili, Conte mengajukan permohonan agar pengadilan digelar dengan waktu sesingkat-singkatnya.

Dia berharap, dengan pengadilan yang singkat, konsentrasi mempersiapkan Italia menghadapi Piala Eropa 2016 tak terganggu. Hingga kini kasusnya masih terus berlanjut. Terakhir kejaksaan Cremona mengajukan tuntutan penjara enam bulan buat Conte.

Dengan bergabungnya pelatih Italia ke Chelsea, kita bisa lihat apakah pekerjaannya di Inggris akan sebagus seperti yang sudah dia kerjakan selama di Juventus Stadium. Berbekal pengalaman melatih tim sekelas Juventus, akankah Conte berhasil menancapkan taringnya di negeri Ratu Elizabeth?

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya