Obat Sirup Penyebab Gagal Ginjal Pada 99 Anak Indonesia Dapat Sorotan Internasional
- iStockphoto.
VIVA – Pemerintah telah menghentikan penjualan semua sirup dan obat-obatan cair menyusul kematian hampir 100 anak dan lonjakan kasus cedera ginjal akut yang tidak dapat dijelaskan.
Larangan tersebut, yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan RI, pada Rabu, 19 Oktober 2022, akan tetap berlaku sampai pihak berwenang menyelesaikan penyelidikan terhadap sirup medis tidak terdaftar yang diduga mengandung bahan beracun.
Melansir dari CNN, Jumat, 21 Oktober 2022, juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengatakan 99 kematian dan 206 kasus cedera ginjal akut pada anak-anak, sebagian besar di bawah usia 6 tahun, dan sedang diselidiki.
Gentingnya kasus obat sirup ini juga mendapatkan perhatian dari internasional. Beberapa media asing seperti CNN, BBC, Al Jazeera, ABC News, The Straits Times, dan India Times juga turut menyoroti hal tersebut.
Pada pemberitaan CNN yang ditayangkan pada Kamis, 20 Oktober 2022, mengatakan bahwa Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin menemukan adanya etilen glikol dan dietilen glikol, sebuah kandungan yang lebih banyak ditemukan pada produk seperti antibeku, cat, plastik, dan kosmetik, yang telah terdeteksi dalam obat sirup yang ditemukan di beberapa rumah pasien anak.
Sementara itu, media Inggris The Guardian juga menuliskan hal yang sama dengan judul "Indonesia Melarang Penjualan Obat Sirup Setelah Kematian 99 Anak".
Media asing dari Amerika Serikat (AS) yakni BBC juga mengabarkan hal yang sama terkait pemerintah Indonesia menarik obat sirup dari pasaran karena mengandung bahan berbahaya.
"Pada hari Kamis, pejabat kesehatan Indonesia mengatakan mereka telah melaporkan sekitar 200 kasus cedera ginjal akut (AKI) pada anak-anak, sebagian besar berusia di bawah lima tahun," tulis BBC dalam pemberitannya.
Selain itu, media asing Timur Tengah yakni Al Jazeera juga menuliskan bahwa tanggapan pemerintah Indonesia terkait obat sirup tersebut, terjadi setelah pemberitaan 70 anak di Gambia tewas karena keracunan obat.
"Meningkatnya kematian anak AKI di Indonesia terjadi ketika pemerintah Gambia menyelidiki kematian 70 anak akibat AKI terkait dengan sirup parasetamol yang digunakan untuk mengobati demam, yang mengandung kadar dietilen glikol dan etilena glikol yang berlebihan, dalam skandal yang terkait dengan empat buatan India. sirup obat batuk."
Media Singapura dan media India juga mengabarkan hal yang sama terkait anak-anak yang tewas di Indonesia karena obat sirup yang mengandung bahan berbahaya.