Airlangga: Pemulihan Krisis Akibat Corona Bisa Bergeser ke 2021
VIVA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartato memperkirakan krisis ekonomi akibat pandemi Corona (Covid-19) tak akan selesai pada akhir 2020. Menurutnya, upaya pemulihan itu bisa digenjot pemerintah pada 2021 atau 2022.
Maka itu, pemerintah sudah menyiapkan skema pemulihan akibat pandemi Corona sejak sekarang.
"Bisa terus bergeser ke tahun 2021, 2022, untuk recovery,” kata dia dikutip dari siaran pers, Jumat, 19 Juni 2020.
Airlangga melanjutkan, program pemulihan pertama yang akan dilakukan yaitu program exit strategy yaitu pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan kenormalan baru. Kedua, program pemulihan ekonomi nasional. Lalu, ketiga terkait reset dan transformasi ekonomi.
"Reset menjadi penting karena berbagai sektor ekonomi sudah turun minus sehingga dari minus itu perlu dikembalikan ke 0. Lalu dari 0 kita akan transformasikan agar berkembang menjadi positif,” ujarnya.
Untuk menunjang program tersebut, ia memastikan pemerintah sudah menyiapkan skenario defisit anggaran di atas tiga persen. Kemudian, akan mengembalikannya ke posisi di bawah pada 2023.
”Sehingga kita punya ruang untuk melakukan stimulus fiskal maupun untuk pembiayaan,” jelas Airlangga.
Demi menopang perekonomian, dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2020, defisit anggaran melebar menjadi senilai Rp582,9 triliun atau 5,07 persen terhadap PDB.
Kasus positif Corona di Tanah Air masih terus menunjukkan kenaikan. Angka sampai per Kamis, 18 Juni 2020, ada penambahan 1.331 kasus baru.
Total sementara yang terkonfirmasi positif per Kamis kemarin sudah menembus 42.762 kasus.