Thom Haye Tak Bisa Lupa Laga Menyakitkan di Bahrain
- AFC
Jakarta, VIVA – Gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye akhirnya bisa tersenyum lega usai kemenangan 1-0 atas Timnas Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta pada Selasa 25 Maret 2025 dalam lanjutan Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Karena itu berarti Timnas Indonesia berhasil membalaskan dendam saat bertandang ke markas Timnas Bahrain pada pertemuan pertama. Kontroversi yang terjadi dalam pertandingan tersebut tak bisa dilupakan oleh Haye.
Diakui oleh Haye, memang banyak tekanan yang datang untuk Timnas Indonesia jelang melawan Timnas Bahrain. Mereka diwajibkan menang apalagi setelah kalah telak 1-5 di markas Timnas Australia.
Tapi yang dirasakannya ketika itu lebih kepada tekanan personal. Bagaimana dia ingin tampil maksimal guna membantu tim menang, dan keinginan untuk balas dendam kepada Timnas Bahrain.
Saat main di markas Timnas Bahrain, kemenangan di depan mata Timnas Indonesia raib begitu saja. Skor imbang 2-2 menjadi hasil akhir, setelah tuan rumah menyamakan kedudukan di menit kesembilan injury time.
Kontroversi terjadi dalam pertandingan ini. Waktu injury time melebihi apa yang diinstruksikan oleh asisten wasit di tepi lapangan. Ketika itu waktu yang diberikan cuma enam menit.
"Saya merasa tekanan pada level personal. Karena Anda ingin memperlihatkan, terutama main di kandang, dan tentu ada sedikit keinginan melakukan pembalasan pertandingan di Bahrain. Kami tidak bisa melupakan momen itu," kata Thom Haye saat bicara di podcast The Haye Way.
Yang dipikirkan oleh Haye jelang pertandingan melawan Timnas Bahrain di SUGBK adalah bagaimana ingin main maksimal dan membuat suporter bangga.
"Jadi itu lebih kepada level personal. Anda ingin memperlihatkan sesuatu pada hari ini. Kami ingin memberikan segalanya kepada suporter dan membuat mereka bangga," tutur Haye.
"Saya pikir salah satu yang paling penting. Dan tentu saja yang jadi tujuan utama kami bersama-sama adalah kami tetap berjuang untuk bisa tampil di Piala Dunia," imbuhnya.
"Dan yang paling besar dari semua itu adalah Anda ingin menunjukkan kepada orang-orang dan generasi muda bagaimana Anda berjuang untuk negara."
