Pengamat Sepakbola Beberkan 4 Penyebab Timnas Indonesia 'Dikuliti' Australia 5-1

Pengamat Sepak Bola, Ophan Lamara
Sumber :
  • tvOne

Jakarta, VIVA – Timnas Indonesia harus menelan pil pahit usai dibantai Australia dengan skor telak 1-5 dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion Sydney, Kamis 20 Maret 2025.

Meski secara statistik menunjukkan peningkatan permainan, skuad Garuda tetap tak mampu membendung dominasi tuan rumah. 

Pengamat sepak bola Ophan Lamara pun mengungkap sejumlah faktor utama yang membuat Indonesia kalah telak dalam pertandingan ini.

Australia vs Timnas Indonesia matchday 7 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026

Photo :
  • AP Photo/Mark Baker

Dominasi Statistik, Tapi Bukan Hasil Akhir

Ophan menyoroti bahwa meskipun hasil akhir mencerminkan kekalahan telak, statistik pertandingan justru menunjukkan peningkatan performa Indonesia.

"Kalau kita melihat hasil pertandingan tadi, kita melihat dua aspek yang berbeda, kualitas perbandingan statistik pemain dan hasil akhir," kata Ophan dikutip tvOne.

Menurutnya, untuk pertama kalinya dalam sejarah pertemuan Indonesia vs Australia, penguasaan bola justru lebih didominasi oleh Indonesia dengan 60 persen berbanding 40 persen. 

Selain itu, skuad Garuda juga unggul dalam jumlah tendangan ke gawang serta jumlah eksekusi passing yang lebih baik dibanding laga-laga sebelumnya. Namun, sayangnya, dominasi ini tak berbanding lurus dengan hasil akhir.

"Sekali lagi, hasil akhir berkata lain. Artinya, keberuntungan tidak berpihak ke kita," tambahnya.

Empat Faktor Kunci Kekalahan Indonesia

Ophan menilai ada empat pemain yang berperan besar dalam kekalahan telak Indonesia di Sydney. Yang pertama adalah penjaga gawang Australia, Mathew Ryan, yang tampil luar biasa dalam menahan serangan-serangan Indonesia.

Sebaliknya, Maarten Paes, yang dipercaya menjaga gawang Timnas Indonesia, justru tampil di bawah performa terbaiknya.

"Ini adalah penampilan Maarten yang terburuk dari tujuh pertandingannya bersama Timnas Indonesia," ujar Ophan.

Faktor ketiga adalah absennya Rizky Ridho sejak awal laga. Menurut Ophan, pemain belakang ini seharusnya dimainkan sejak menit pertama karena memiliki chemistry yang solid dengan Jay Idzes.

"Saat Rizky Ridho dan Jay Idzes dimainkan sejak menit awal, kita tidak pernah kalah. Namun kali ini, strategi berbeda diterapkan dan lini pertahanan kita menjadi rapuh," jelasnya.

Terakhir, Mees Hilgers dan Kevin Diks juga dianggap bermain jauh di bawah performa terbaiknya. Chemistry antara Hilgers dan Idzes di lini belakang yang belum terbangun membuat pertahanan Indonesia mudah ditembus oleh Australia.

Jalannya Pertandingan: Penalti Gagal dan Gol Beruntun Australia

Indonesia sejatinya memiliki peluang untuk unggul lebih dulu lewat penalti pada menit keenam setelah Rafael Struick dilanggar di kotak terlarang. Sayangnya, eksekusi Kevin Diks gagal setelah tembakannya membentur tiang gawang.

Sebaliknya, Australia justru berhasil memanfaatkan penalti mereka di menit ke-19 setelah wasit meninjau VAR dan melihat Nathan Tjoe A On menarik Lewis Miller. Martin Boyle sukses mengeksekusi penalti dan membawa Australia unggul 1-0.

Hanya berselang satu menit, gawang Indonesia kembali kebobolan lewat gol Nishan Velupillay. Kemudian pada menit ke-34, Jackson Irvine menambah keunggulan Australia menjadi 3-0 setelah memanfaatkan bola rebound di kotak penalti.

Babak kedua berjalan dengan dominasi Indonesia dalam penguasaan bola, namun mereka tetap kesulitan menembus rapatnya pertahanan Australia. Justru, pada menit ke-61, Australia kembali mencetak gol keempat melalui sundulan Lewis Miller memanfaatkan sepak pojok.

Shin Tae-yong Ungkap Penyebab Utama Timnas Indonesia Dibantai Australia

Indonesia baru bisa memperkecil ketertinggalan pada menit ke-78 lewat aksi Ole Romeny. Namun, pada menit ke-90, Jackson Irvine kembali mencetak gol melalui sundulan dan menutup kemenangan Australia dengan skor 5-1.

Timnas Indonesia Dibantai Australia, Ada di Mana Erick Thohir?
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

"Keputusan PSSI Pecat Shin Tae-yong Tampaknya Telah Menjadi Bumerang"

Timnas Indonesia hancur lebur di Sydney Football Stadium, markas Timnas Australia dalam lanjutan Grup C Babak Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

img_title
VIVA.co.id
21 Maret 2025