Dokter Tirta Sentil PSSI: Pecat Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Langsung Remuk!
- YouTube
Jakarta, VIVA – Kekalahan telak Timnas Indonesia 1-5 dari Australia dalam matchday ke-7 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih menjadi perbincangan hangat.
Banyak pihak menyoroti keputusan PSSI yang mengganti Shin Tae-yong (STY) dengan Patrick Kluivert di tengah perjalanan penting skuad Garuda untuk menuju Piala Dunia 2026.
Salah satu yang turut memberikan kritik pedas adalah influencer, Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa Dokter Tirta.
Ekspresi murung PAtrick Kluivert usai Timnas Indonesia digilas Australia 5-1
- AP Photo/Mark Baker
Dokter Tirta menyayangkan pemecatan Shin Tae-yong yang dianggap tidak tepat waktu. Menurutnya, pergantian pelatih seharusnya dilakukan setelah turnamen selesai, bukan di tengah perjalanan menuju pertandingan-pertandingan krusial.
"Kalau mau pecat pelatih, setidaknya setelah event selesai, jangan ketika kejadian penting. Pecat pelatih kok pas menuju kejadian penting," ujar Dokter Tirta dilihat dari tayangan YouTube Pangolierrrr Jumat, 21 Maret 2025 siang.
Dokter Tirta kemudian memberikan analogi menarik terkait situasi ini. Ia menyamakan situasi ini dengan band Sheila On 7 yang kehilangan vokalisnya, Duta sebelum tampil di panggung.
"Analogi sederhananya, Sheila On 7 manggung, Duta-nya resign. Bingung itu!" tambahnya.
Lebih lanjut, Dokter Tirta juga menanggapi netizen yang mempertanyakan mengapa kritiknya hanya diarahkan kepada pelatih, bukan kepada para pemain yang tampil buruk saat laga melawan Australia.
Menjawab hal itu, ia kembali memberi gambaran sederhana terkait pergantian pelatih mendadak dengan sebuah restoran yang mengganti chef andalannya tepat sebelum melayani tamu penting.
Shin Tae Yong, Timnas Indonesia vs Australia di Kualifikasi Piala Dunia
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
"Kalau masih ada netizen yang tanya ‘Kenapa kok marah-marahnya cuma ke pelatih gak ke pemain, kan pemainnya main jelek’ Anda tahu restoran? Chef-nya sudah andal 5 tahun, eh mau ada pejabat datang, H-1 minggu chef-nya dipecat, yang masuk newbie. Ya, remuk," jelasnya.
Terakhir, Dokter Tirta menegaskan bahwa mengkritik pelatih sepakbola tidak harus menjadi pelatih sepakbola juga.
"Ya kalau gitu Dokter Tirta yang ngelatih’ Hoy untuk jadi kritikus tidak harus kita menjadi chef. Kalau gitu caranya gak mungkin ada kritik. ‘Kalau kamu gak bisa main bola, ya jangan kritik’ Ya kalau gitu buat apa ada kritikus, semua orang jadi pelatih nanti, siapa yang jadi kritikus?” pungkasnya.