CEO Persebaya Azrul Ananda Angkat Bicara soal Pemecatan Shin Tae-yong
- Persebaya
Jakarta, VIVA – Pemecatan Shin Tae-yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia oleh PSSI pada Senin 6 Januari 2025 terus jadi bahasan hangat kalangan pencinta sepakbola di Tanah Air.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam keterangan pers-nya menyebut pergantian ini karena didorong keinginan pihaknya menghadirkan sosok pemimpin dan juga memudahkan komunikasi dengan pemain.
Chief Executive Officer (CEO) Persebaya Surabaya, Azrul Ananda turut angkat bicara perihal keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong. Dia turut menyoroti perihal komunikasi dari pelatih ke pemain yang menurutnya jadi masalah selama ini.
Menurut Azrul, penting bagi pelatih Timnas Indonesia untuk bisa berkomunikasi langsung dengan para pemain. Terlebih saat ini Skuad Garuda diisi sejumlah pemain naturalisasi asal Belanda.
Berikut pernyataan Azrul Ananda seperti yang diterima VIVA, Rabu 8 Januari 2025:
Menanggapi soal STY, kita semua harus berterima kasih atas segala kerja beliau selama menangani timnas Indonesia. Tapi menurut saya pribadi, masalah utama STY selama di sini adalah komunikasi. Apalagi dengan semakin banyaknya pemain diaspora.
Â
Beliau tidak bisa bahasa Indonesia, juga tidak bisa bahasa Inggris. Membutuhkan struktur kompleks melibatkan penerjemah, baik Korea-Indonesia maupun Korea-Inggris, bahkan mungkin Indonesia-Inggris.
Â
Selama bertahun-tahun di sini juga tidak belajar bahasa Indonesia. Bandingkan misalnya dengan pekerja Indonesia di Korea, yang pasti harus bisa bahasa Korea.
Â
Di zaman sekarang ini, kemampuan multibahasa sudah tidak bisa terelakkan. Apalagi untuk jabatan, atau pekerjaan, yang bersifat internasional. Siapa pun tidak akan bisa kelas dunia kalau tidak bisa multibahasa.
Â
Saya bisa memahami pola berpikir Ketua Umum PSSI, Bang Erick dan saya memiliki kemiripan pola pikir. Dengan investasi yang begitu besar untuk mengumpulkan pemain diaspora, tentu kita membutuhkan pelatih yang bisa berkomunikasi lebih direct.
Â
Kita semua tetap harus sadar, bahwa bagaimana pun saat ini adalah era terbaik dalam sejarah federasi sepak bola Indonesia. Harus terus melangkah maju, menatap ke depan. Kita semua harus segera move on, dan semoga sepak bola kita akan terus move up.