Ultras Garuda Indonesia Sampaikan 5 Poin Penting dalam Surat Terbuka kepada Ketua Umum PSSI
- VIVA / Robbi Yanto
Jakarta, VIVA – Suporter Timnas Indonesia, Ultras Garuda Indonesia (UGI), baru saja mengirimkan surat terbuka kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Surat ini dipublikasikan melalui akun Instagram resmi mereka @ultrasgarudaofficial pada Selasa, 7 Januari 2024.
Surat ini dikeluarkan setelah PSSI mengumumkan penghentian kerja sama dengan pelatih Shin Tae-yong. Keputusan ini tentunya sangat mengejutkan banyak pihak, terutama para suporter yang selama ini mendukung Shin Tae-yong dalam melatih Timnas Indonesia.
Dalam surat terbuka tersebut, UGI menyampaikan beberapa hal yang menjadi perhatian mereka. Salah satunya adalah meminta PSSI untuk lebih terbuka dan transparan dalam membuat keputusan besar, seperti penghentian kerja sama dengan pelatih.
Berikut Poin-Poin Tuntutan Ultras Garuda:
1. Penjelasan Resmi secara Transparan alasan atau dasar keputusan pengakhiran Kerjasama dengan Shin Tae Yong.
2. Mendorong PSSI untuk Terbuka terhadap Audit Independent terkait kinerja dan kebijakan PSSI, Khususnya pengelolaan Tim Nasional.
3. Mendorong Reformasi Struktural di tubuh PSSI dari Pusat, Asosiasi Provinsi PSSI(Asprov) hingga ke Asosiasi Kabupaten/Kota PSSI (Askab/Askot). Agar PSSI dikelola secara Profesional tidak bergantung pada Individu dan kepentingan PolitikÂ
4. Arah dan Target yang jelas harus tertera di Kontrak Pelatih Baru, Pelatih Baru harus membawa Perubahan dan Harapan Baru.
5. Kami akan mengkritik paling keras dengan objektif jika Pelatih baru tidak memuaskan.
Dalam penutup surat terbuka tersebut, UGI meminta PSSI untuk memberikan jawaban secara cepat dan aktif. Mereka juga meminta PSSI memberikan klarifikasi atas keputusan ini sebelum mengumumkan pelatih baru Timnas Indonesia yang rencananya akan diperkenalkan pada 12 Januari 2025.
FIFA Bongkar Gaya Melatih Patrick Kluivert, Timnas Indonesia Harus Menyesuaikan Lagi?
Patrick Kluivert resmi melatih Timnas Indonesia, menggantikan Shin Tae-yong. Dengan gaya menyerang dan pengalaman terbatas, apakah Skuad Garuda perlu menyesuaikan lagi?
