Soal Pemecatan STY, Erick Thohir: Tak Ada Tekanan dari Mafia Bola!
- Instagram Erick Thohir
Jakarta, VIVA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membantah keputusan mencopot Shin Tae-yong (STY) sebagai Pelatih Timnas Indonesia lantaran ada tekanan dari mafia bola.
Erick yang juga Menteri BUMN itu menegaskan bahwa dirinya tidak bisa ditekan oleh siapapun. Dia menekankan, keputusan mencopot STY murni untuk kepentingan Tim Garuda.
“Saya rasa (tekanan dari mafia boa di balik pencopotan STY) tidak benar. Kalian tahu saya ini pemimpin yang tidak bisa ditekan,” ujar Erick dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin, 6 Januari 2025.
Erick mengatakan, selama menjabat Ketua Umum PSSI, tekanan dari mafia bola benar-benar ia rasakan ketika berupaya membenahi Liga 1 dari pengaturan skor atau match fixing.
“Ketika PSSI melakukan perbaikan match fixing, itu tekanannya jauh lebih berat. Tapi kita lihat (hasilnya) Liga 1 sudah berjalan baik,” kata Erick.
Erick menegaskan, hal tersebut adalah bukti ia merupakan sosok pemimpin yang tidak gentar meski mendapat banyak tekanan.
“Saya percaya untuk kebaikan kita semua, kita harus kerja lillahitaala, kita harus kerja keras, tidak bisa kita hanya menerima keadaan dan berharap hasilnya bagus,” ucapnya.
Maka dari itu, Erick menegaskan, pencopotan STY ini merupakan bentuk usaha agar Timnas Indonesia dapat meraih mimpi bermain di Piala Dunia 2026.
Erick menyampaikan, Timnas Indonesia perlu memiliki pelatih yang bisa menerapkan strategi yang disepakati. Hal tersebut tentu bertolak belakang dengan STY yang kerap merombak susunan pemain dalam beberapa pertandingan.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Shin Tae-yong. Tapi tentu dinamika timnas perlu menjadi perhatian khusus," kata Erick Thohir.
"Kita melihat perlunya ada pimpinan yang bisa menerapkan strategi yang perlu disepakati. Sayangnya kerjasama berakhir. Surat menyurat akan diurus," tandasnya.