AFF Murka ke Shin Tae-yong karena Turunkan Skuad U-22 di Piala AFF 2024

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong
Sumber :
  • PSSI

Jakarta, VIVA – Pengamat sepakbola, Akmal Marhali mengatakan keputusan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) menurunkan skuad U-22 dalam ajang Piala AFF 2024, memantik kemarahan dari Federasi Sepak Bola Asia Tenggara (AFF).

Greg Nwokolo Bandingkan Timnas Indonesia Masa Lalu dengan Era STY: Dulu Manja Kayak Hello Kitty

Hal tersebut disampaikan Akmal Marhali saat hadir dalam program Catatan Demokrasi tvOne pada Selasa, 24 Desember 2024.

Akmal mengungkap, kemarahan AFF terjadi saat mereka melakukan tur trofi Piala AFF 2024 di Jakarta pada Sabtu, 2 November 2024 lalu.

Coach Justin: Pelatih Borneo FC Cocok Gantikan Shin Tae-yong

“Saya ingat sekali ketika tur piala AFF ke Jakarta, pihak AFF itu marah kepada Shin Tae-yong, ketika kita mau menurunkan Tim U-22,” ujar Akmal dilihat VIVA Jumat, 27 Desember 2024.

Doxing Crowd STY: Gaya Baru Tolak Kritik dan Agenda Setting di Ruang Sosmed

Akmal menyampaikan, pihak AFF menganggap bahwa Shin Tae-yong telah menurunkan standar Piala AFF senior dengan memasang pemain muda.

Padahal, kata dia, jika alasannya untuk regenerasi, pihak AFF telah menyediakan kompetisi serupa untuk kelompok umur.

“Artinya kita men-downgrade sebuah event yang sebenarnya untuk kategori semua umur itu sudah tersedia, misalnya ada Piala AFF U-16, Piala AFF U-19 ada Piala AFF U-22,” kata dia.

“Regenerasi kita ini terlalu revolusioner, jadi potong satu generasi, bahkan dua generasi kita potong,” sambungnya.

Akmal berpandangan, jika dari awal PSSI dan STY tidak memasang target juara di Piala AFF, maka lebih baik Timnas Indonesia tidak ikut serta dalam kompetisi tersebut.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong

Photo :
  • Facebook Federasi Sepakbola Myanmar

Dia juga menyayangkan, celetukan-celetukan yang beredar di masyarakat bahwa Piala AFF disebut sebagai ‘piala ciki’.

“Kalau tidak mau target juara, tidak usah ikut saja Piala AFF seperti Australia,” terangnya.

“Sekarang ini sudah ada distorsi, Piala AFF ini dianggap piala ciki, ini kan beredar di publik. Artinya ada distorsi yang membuat kita menganggap remeh kompetisi ini. Pemikiran ini menurut saya salah,” sambugnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya