Erick Thohir Trauma Lihat Permainan Brutal Myanmar, Teringat Cedera Evan Dimas

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah)
Sumber :
  • ANTARA/HO-Akun instagram resmi PSSI

Jakarta, VIVA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengaku punya trauma saat Timnas Indonesia menghadapi lawan yang bermain keras.

FIFA Putuskan Wasit yang Pimpin Laga Timnas Indonesia Vs Laos, Ternyata Punya Kisah Buruk dengan Shin Tae-yong

Pernyataan tersebut disampaikan Erick Thohir usai mengomentari aksi brutal pemain Myanmar, Hein Phyo Win menendang bola ke arah kepala Marselino Ferdinand.

Aksi brutal tersebut terjadi saat Myanmar menjamu Timnas Indonesia dalam matchday pertama Grup B, Piala AFF di Stadion Thuwunna, Yangon Senin, 9 Desember 2024.

Ternyata Ini Penyebab Timnas Indonesia Tak Bisa Pakai SUGBK di Piala AFF 2024

Timnas Myanmar vs Timnas Indonesia

Photo :
  • PSSI

“Memang saya sendiri punya trauma, sampai hari ini saya ada ketakutan melihatnya,” ujar Erick Thohir dilihat melalui unggahan akun Instagram @garudaletsgo Rabu, 11 Desember 2024.

3 Anggota Polri Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?

Ketakutan dan trauma tersebut semakin diperparah usai Erick melihat cedera yang diderita eks pemain Timnas Indonesia, Evan Dimas di final SEA Games 2019.

Pada laga tersebut Evan Dimas mengalami cedera serius akibat permainan kasar pemain Vietnam, Doan Van Hau. Cedera ini membuat Evan harus ditarik keluar dan diganti Syahrian Abimanyu.

“Waktu itu Evan Dimas cederanya sangat parah sekali, ketika dikasari oleh pemain Vietnam,” kata Erick.

Menurut Erick, permainan kasar seperti ini  harus dihindari, sebab cedera yang dialami pemain tidak hanya berdampak pada pertandingan, tapi juga pada karier mereka.

Pelatih Timnas U-22 Indonesia Indra Sjafri (kiri) menenangkan para pemainnya Osvaldo Haay (kedua kiri) dan Evan Dimas (ketiga kanan) seusai kalah dari Timnas Vietnam dalam final sepak bola putra SEA Games 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Mantan Presiden Inter Milan ini berharap standar dan kualitas permainan di Piala AFF lebih ditingkatkan lagi, agar pemain dapat bersaing di level Asia.

“Kita harus saling jaga. Sebagai negara di Asia Tenggara, kita ini sebuah negara yang bersahabat. Dengan begitu kita dapat meningkatkan kualitas pemain dan bersaing di tingkat Asia,” tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya