Kemanusiaan Lebih Penting dari Sepakbola: Timnas Indonesia, Sudan, Mesir Tolak Israel dan Korbankan Piala Dunia
- AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File
Jakarta, VIVA – Sentimen anti Israel ternyata sudah terjadi sejak lama. Hal tersebut juga terjadi di dunia sepakbola.
Itu karena serangan gencar yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Korban jiwa terus bergelimpangan, bahkan dari perempuan dan anak-anak yang tidak berdosa.
Momen paling epic terjadi di dunia sepakbola saat Kualifikasi Piala Dunia 1958. Saat itu, sejumlah negara menolak bertanding melawan Timnas Israel.
Salah satu yang menolak melawan Israel adalah Timnas Indonesia. Hal serupa juga dilakukan oleh Turki, Sudan, Mesir dan Belgia.
Israel seharusnya bertanding melawan Turki di putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 1958. Namun, Turki memilih mundur karena menolak bertanding di grup Asia. Israel lolos otomatis ke putaran kedua tanpa harus berkeringat.
Drama kembali terjadi di putaran kedua. Israel satu grup dengan Timnas Indonesia, Mesir dan Sudan.
Indonesia akhirnya menolak untuk melawan Israel karena alasan politis atas instruksi Presiden Soekarno. Skuad Merah Putih sempat meminta bertanding di tempat netral namun ditolak FIFA.
Mesir yang berada di grup yang sama juga memutuskan mundur. Tinggal tersisa Israel dan Sudan di babak final kualifikasi.Â
Belakangan, Sudan juga memilih mundur karena gerakan boikot negara Arab terhadap Israel. Dengan catatan ini, seharusnya Israel lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 1958 di Swedia. Â
Namun, dilansir The Guardian, FIFA tak menghendaki ada tim yang lolos langsung ke putaran final Piala Dunia, tanpa melakoni satu pun laga di kualifikasi.
FIFA pun mengadakan duel playoff spesial antara Israel melawan salah satu runner up dari grup UEFA. Awalnya, Belgia sempat ditunjuk, namun menolak. Akhirnya Wales yang menjadi lawan Israel.
 Wales sukses menekuk Israel dalam dua pertemuan. Mereka menang 2-0 di Ramat Gan Stadium. Lalu, menang dengan skor sama saat tampil di Ninian Park, Cardiff. Akhirnya, Wales yang tampil di Piala Dunia 1958 sedangkan Israel harus gigit jari.