Strategi Ini Membuat Timnas Indonesia Menang Melawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
- AP Photo/Tatan Syuflana
Jakarta, VIVA – Dalam laga yang penuh ketegangan di Group C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia berhasil mencatatkan kemenangan melawan Arab Saudi dengan skor 2-0. Hal itu membuat skuad Garuda memiliki peluang besar untuk bisa masuk di Piala Dunia 2026.
Tentu kemenangan tersebut adanya bekal strategi yang dimiliki Timnas Indonesia saat melawan Arab Saudi. Ditambah adanya arahan dari sang pelatih yakni Shin Tae-yong.
Lantas, strategi apa saja yang dimiliki Timnas Indonesia ketika melawan Arab Saudi di Stadion Gelora Bung Karno tadi malam? VIVA Rabu, 20 November 2024 telah merangkum beberapa strategi yang digunakan Timnas Indonesia.
1. Perubahan Formasi
Seperti yang telah diketahui bahwa juru taktik Timnas Indonesia ini biasanya lebih suka bermain dengan formasi 3-4-3 akan tetapi dalam duel melawan Arab Saudi ini dia telah memilih formasi 3-5-2 yang kemudian berubah menjadi 5-3-2.
Perubahan itu diungkap oleh Shin Tae-Young yang mengaku bahwa keputusan itu diambil karena memang tim analis telah mengamati kekuatan Arab Saudi. Untuk itu, Skuad Garuda mempersiapkan antisipasi dengan memakai formasi berbeda.
2. Adanya Kekuatan di Garis Depan
Keputusan dari pelatih berusia 54 tahun tersebut untuk menurunkan Marselino Ferdinan menjadi kunci keberhasilan. Pemain berusia 20 tahun ini menunjukkan kolaborasi yang sangat baik dengan Rafael Struick dan Ragnar Oratmangoen di lini depan.
Kolaborasi itu menciptakan kekuatan yang luar biasa, sehingga Marselino Ferdinan berhasil mencetak dua gol untuk skuad Garuda. Tentu ini menjadi hal bukti keberhasilan strategi matang yang diputuskan oleh pelatih Shin Tae-yong.
3. Serangan Balik Cepat
Ketika melawan Arab Saudi, Timnas Indonesia menunjukkan keahlian dalam melakukan serangan balik yang cepat. Keahlian dribel Marselino Ferdinan dan Ragnar Oratmangoen menjadi faktor penentu, begitu pula dengan kontribusi tim lainnya seperti Rafael Struick.
4. Kerja sama Tim Kuat
Saat jalan pertandingan Timnas Indonesia mempunyai peran masing-masing. Seperti Sandy Walsh berperan vital di sisi kanan lapangan. Ketika Indonesia mengendalikan bola, ia sering kali maju ke depan untuk menjadi pilihan umpan.
Alhasil hal tersebut menciptakan gol dari Marselino, Sandy berhasil mengikat satu bek lawan dan membuka ruang kosong di area penalti. Di sisi lain, Calvin Verdonk menunjukkan permainan yang sangat baik di sisi kiri. Dia tampil sangat disiplin dan beberapa kali turut serta dalam serangan.
5. Adanya Hal Baru
Saat menghadapi Jepang, diketahui Timnas Indonesia tidak berjalan mulus. Tentu hal tersebut menjadi pelajaran bagi skuad Garuda. Menjelang pertandingan melawan Arab Saudi, ketiga penjaga gawang Indonesia mendapatkan sesi latihan khusus untuk menerima operan balik dan menendang bola jarak jauh.
Latihan ini tentu dirancang agar kesalahan seperti yang dilakukan Paes tidak terulang, apalagi ketika melawan Arab Saudi dikenal dengan strategi pressing tinggi mereka. Strategi ini terbukti efektif. Timnas Indonesia tidak lagi memaksakan permainan dari belakang melalui kiper.
Adanya strategi-strategi tersebut membawa Timnas Indonesia ke posisi yang lebih baik dalam persaingan Grup Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan hasil ini, Indonesia semakin optimis melangkah ke babak berikutnya dan terus berjuang untuk meraih tiket ke Piala Dunia 2026.