Kekalahan Timnas Indonesia Lawan Jepang Sesuai Prediksi Bojan Hodak, Bagaimana Kontra Arab Saudi?
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
Bandung, VIVA – Hasil buruk Timnas Indonesia saat bersua Jepang di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sesuai dengan prediksi pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak.
Timnas Indonesia menderita kekalahan telak 0-4 dari Jepang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat 15 November 2024.
Juru taktik berusia 53 tahun ini sempat memprediksi Timnas Indonesia tidak punya peluang untuk meraih kemenangan. Alasannya, karena Samurai Biru di atas kertas lebih superior dibanding Timnas Indonesia.
"Saya benar kan? Sangat sulit. Kalian tahu, orang-orang tidak realistis, ada orang yang berpikiran Indonesia seolah bisa memenangi Piala Dunia, tidak bisa, ketika Indonesia sebelumnya saja belum pernah lolos. Harus realistis," ujar Bojan.
Bojan menilai Jepang merupakan tim terbaik Asia dan selalu menjadi langganan Piala Dunia. Mereka juga berada di peringkat 15 FIFA.
Diakui Bojan, Skuad Garuda memang sedang berkembang pesat di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Di mana, PSSI gencar melakukan naturalisasi pemain keturunan dalam beberapa tahun terakhir.
"Jepang adalah tim terbaik dari Asia saat ini. Indonesia memang sudah banyak berkembang di dua tahun terakhir sejak Erick Thohir menjadi Ketua Umum, dengan proyek membawa pemain-pemain dengan darah Indonesia kembali bergabung," terangnya.
"Tentunya bisa dilihat dari hasilnya, di pertahanan mereka berkembang meskipun ada beberapa kesalahan. Tapi melawan Jepang, tidak mudah karena mereka itu adalah tim top di Asia," ungkapnya.
Kendati begitu, Timnas Indonesia masih punya harapan. Laga berikutnya melawan Timnas Arab Saudi, Rizky Ridho dkk memiliki peluang besar untuk mendapat tiga poin perdananya.
"Sekarang terpenting adalah melawan Arab Saudi, Indonesia punya peluang untuk memenangkan pertandingan. Seperti diketahui, jika tim-tim dari Arab bermain tandang dan jauh dari rumah mereka entah kenapa mereka tidak bermain dengan baik terutama karena cuaca yang berbeda khususnya di Jakarta. Jauh lebih panas dan lembab. Jadi ini bisa jadi keuntungan bagi tuan rumah," jelas Bojan.