Sebelum Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia, Anita Jacoba Pernah Marahi Nadiem Makarim Gegara ....

Anita Jacoba Gah
Sumber :
  • YouTube @TVRParlemen

Jakarta, VIVA – Sosok anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah tengah dalam sorotan. Itu setelah dia secara blak-blakan mengkritik program naturalisasi yang dilakukan PSSI.

Hasil Sementara Timnas Indonesia Vs Filipina, Muhammad Ferarri Kena Kartu Merah

Anita berharap Kevin Diks menjadi naturalisasi terakhir yang membela Timnas Indonesia. Dia berharap PSSI dan Kemenpora memperhatikan pemain lokal.

“Untuk Kemenpora dan PSSI kami berharap sebagai wakil dari seluruh rakyat Indonesia, semoga ini (naturalisasi Kevin Diks) yang terakhir,” ujar Anita, dilihat melalui YouTube TVR Parlemen, Selasa, 5 November 2024.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Wakil rakyat Fraksi Partai Demokrat itu menyayangkan mengapa pemerintah terus memanggil pemain keturunan dari luar, padahal di Indonesia banyak atlet sepakbola berprestasi.

“Kita tidak miskin atlet, siapa bilang kita miskin, kita banyak atlet. Kenapa kita harus ambil dari luar terus?” kata dia.

Susunan Pemain Timnas Indonesia Vs Filipina: Pratama Arhan dan Marselino Ferdinan Starter

Ternyata, ini bukan kali pertama Anita mencuri perhatian. Sebelumnya, dia pernah viral gara-gara memarahi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.

Anggota Komisi X DPR RI, Anita Jacoba Gah

Photo :
  • TVR Parlemen

Anita Jacoba Gah, mengekspresikan kekecewaannya saat rapat kerja dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim, serta jajaran pejabat Kemendikbud. Anita mengungkapkan rasa frustrasinya karena masukan yang sering disampaikan DPR tidak didengar dengan baik.

Sebelumnya diketahui bahwa adanya kekurangan anggaran sebesar Rp15 triliun di Kemendikbud Ristek Indonesia. Hal ini menjadi isu yang cukup serius, karena kekurangan anggaran berdampak besar terhadap program-program pendidikan dan kebudayaan yang direncanakan.

Pemerintah termasuk Kemendikbud Ristek Indonesia masih mencari solusi untuk mengatasi masalah ini.

“Kita semua mengetahui bahwa ada kekurangan anggaran Rp15 triliun tetapi kalau menurut saya mari kita koreksi diri kenapa ini terjadi. Jujur sama diri kita sendiri. Anggaran yang sudah diberikan begitu banyak tahun 2024 apakah sudah digunakan dengan baik atau tidak. Jangan kalau dikurangi kita sedih, tapi waktu dikasih banyak kita tidak menggunakannya dengan baik,” ungkap Anita pada Rabu 5 Juni 2024 dilansir dari channel YouTube TVR Parlemen.

Anita juga menyampaikan tentang banyaknya masalah realisasi anggaran dan penyerapan anggaran APBN pada sektor pendidikan di Indonesia. Anita kemudian menjabarkan beberapa contoh kasus akibat dari permasalahan tersebut.

“Sampai hari ini Pak Mentri, berulang kali saya katakan bahwa masih banyak persoalan terhadap realisasi anggaran dan penyerapan anggaran APBN itu ke daerah. Sampai sekarang P3 yang sudah lolos masih belum dikasih SK (surat keterangan). Guru-guru di daerah terpencil masih banyak yang belum terima juga tunjangan. Banyak bangunan-bangunan sekolah yang terbengkalai padahal dari 2021 anggarannya,” tegas Anita kepada Nadiem Makarim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya