Pemain MU Ini Dulu Ogah Dinaturalisasi, Kini Berharap Dipanggil Timnas Indonesia

Jordy Wehrmann
Sumber :
  • Jordy Wehrmann

Jakarta, VIVA – Mantan pemain ADO Den Haag, Jordy Wehrmann menyatakan ketertarikannya bergabung ke Timnas Indonesia. Dia berharap diberi kesempatan kedua oleh PSSI setelah pada 2022 lalu sempat menolak tawaran naturalisasi untuk memperkuat Tim Merah Putih.

Timnas Bahrain Gilas 2 Tim Kuat, Sinyal Bahaya untuk Timnas Indonesia

Pemain yang berposisi sebagai gelandang tengah ini beralasan saat itu dirinya sedang fokus mengurus perpindahan tim. Namun, kini ia sudah siap jika diberi kesempatan membela Timnas Indonesia.

Terlebih, Wehrmann kini baru saja bergabung dengan klub Liga 1, Madura United (MU) sehingga akan lebih mudah mengurus segala dokumen yang dibutuhkan untuk proses naturalisasi.

FC Utrecht Datangkan Pemain Keturunan Depok, Calon Pemain Timnas Indonesia Ole Romeny Terancam

Pemain Madura United, Jordy Wehrmann

Photo :
  • Instagram/Jordy Wehrmann

“Saya didekati PSSI pertama kali tahun 2022. Saat itu saya merasa tersanjung, namun saya tidak benar-benar tahu apa yang terjadi,” kata dia kepada media Belanda, Soccernews, dikutip Jumat, 1 November 2024.

Mantan Pemain Ajax Berharap Dipanggil Shin Tae-yong untuk Bela Timnas Indonesia

Wehrmann mengaku sejak menolak tawaran naturalisasi, hingga kini dia masih berhubungan baik dengan PSSI. Dia membayangkan jika dapat memakai jersey Timnas Indonesia dan ditonton neneknya.

“Akan sangat luar biasa bagi keluarga saya jika itu terjadi. Nenek saya akan sangat bangga di depan televisi atau di tribun,” kata dia.

“Nenek saya berangkat ke Belanda saat usianya 16 tahun, dan 60 tahun kemudian cucunya dapat bermain di tim nasional negara asalnya,” sambungnya Jordy Wehrmann.

Gelandang Madura United, Jordy Wehrmann (foto: Dede Idrus)

Photo :
  • VIVA.co.id/Dede Idrus (Bandung)

Menurut Wehrmann, bermain di Timnas Indonesia akan jauh lebih Istimewa dibandingkan momen saat ia mencapai puncak kariernya sebagai pesepakbola profesional saat membela FC Luzern. Kala itu harga pasarnya mencapai 8,69 miliar.

“Bagi saya ini lebih berharga daripada karier di level tertinggi. Ini mungkin terdengar gila, tapi saya bahagia di sini. Saya tidak akan melewatkannya untuk apapun,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya