Mabuk dan Pesta, Kebiasaan Buruk Pemain Chile Sejak Dulu

Gelandang Timnas Chile, Arturo Vidal
Sumber :
  • REUTERS/Daniel Rodrigo

VIVA.co.id – Kegagalan Chile lolos ke Piala Dunia 2018 menjadi sorotan banyak pihak. Sebab, La Roja berstatus sebagai juara Copa America dua edisi beruntun, pada 2015 dan 2016.

Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Tanpa Lionel Messi, Timnas Argentina Bantai Chile

Baru-baru ini, publik dikejutkan dengan pernyataan istri kapten Chile, Claudio Bravo, yaitu Carla Pardo. Pardo menyebut ada sejumlah pemain yang datang ke sesi latihan dalam kondisi mabuk usai berpesta.

(Baca juga: Sejumlah Pemain Chile Latihan dalam Kondisi Mabuk)

Lionel Messi Absen, Timnas Argentina Panggil 28 Pemain untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Rupanya, kebiasaan buruk ini sudah dilakoni Chile sudah lama. Hal tersebut pernah dikeluhkan oleh eks pelatih mereka, Jorge Sampaoli.

Sampaoli, yang kini menjadi pelatih Argentina, sukses membawa Chile menjuarai Copa America 2015. Saat itu, para pemain La Roja sudah banyak yang doyan mabuk.

Hasil Copa America 2024 Kanada Vs Chile: Ditahan Imbang, Kanada Temani Argentina ke Perempatfinal

Salah satu pemain yang menjadi sorotan Sampaoli adalah Arturo Vidal. Saat mengungkapkan ini pada 2015 lalu, Sampaoli menyebut ini sebagai off the record, namun akhirnya pernyataan ini dibocorkan AS.

"Vidal? Dia membutuhkan dokter spesialis. Dia suka minum dan dia tidak terkontrol. Saat kami berada di pesawat dan kembali ke Lima, dia bertanya apakah bisa membeli sebotol bir yang dia beli di bandara," kata Sampaoli.

"Saya bilang tidak. Kemudian, direktur dan orang lain datang. Dia dan pemain lainnya minum wiski dengan bantuan supir. Saya seharusnya menghentikan mereka, meski saya tahu jika Vidal adalah pelakunya," sambungnya.

Vidal sempat berulah dalam turnamen tersebut. Dia mengendarai mobil Ferrari dalam keadaan mabuk sehingga mengalami kecelakaan.

Sampaoli juga menuturkan kebiasaan buruk pemain lainnya. Eduardo Vargas disebutnya selalu lebih sulit diatur setiap tampil di ajang internasional. Sedangkan Mauricio Pinilla dianggapnya hanya berpikir soal pesta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya