Deliana Kaban, Wasit Cantik Pemecah Konsentrasi di Lapangan
- VIVA.co.id/Dede Idrus
VIVA.co.id – Selama ini, di Indonesia profesi wasit masih lekat dengan kaum pria. Tapi, jangan salah, kini sudah banyak wanita yang memilih profesi sebagai wasit.
Deliana Fatmawati Junior Kaban salah satunya. Gadis cantik ini menjadi wasit wanita Indonesia pertama yang mengantongi lisensi FIFA. Lisensi tersebut didapat Delia pada medio 2017 ini.
Bukan hal yang mudah bagi Delia meraih lisensi wasit FIFA. Dia harus bersaing dengan banyak wasit laki-laki demi mendapatkannya.
Kepada VIVA.co.id, Delia menceritakan kiprahnya sebagai wasit dimulai pada 2011 lalu.
"Ambil lisensi C3 di Bandung saat itu, setahun setelahnya ambil C1 sepakbola. Dan, butuh waktu enam tahun untuk dapat lisensi FIFA," kata Delia.
Tak cuma lisensi wasit sepakbola, Delia juga mengantongi lisensi wasit futsal. Lisensi tersebut mulai diambil pada 2013 silam. "Awalnya level 3 pada 2013. Kemudian, ada penyetaraan nasional pada 2015," terang Delia.
Sejumlah pertandingan dalam turnamen baik amatir maupun profesional sempat dipimpinnya. Pada 2016 lalu, Delia bahkan sempat memimpin seluruh pertandingan sepakbola dalam Pekan Olahraga Wartawan di Stadion UPI, Bandung.
Dalam kesempatan tersebut, Delia bertugas sebagai hakim garis. Tak kalah dengan wasit pria, Delia terlihat begitu tegas dalam mengambil keputusan.
"Tak ada bedanya laki-laki atau perempuan dalam memimpin pertandingan. Visi dan misi wasit itu sama, yang berbeda adalah cara mengambil keputusan, pandangan, tapi tetap saja, dasar hukum pertandingan sama," kata Delia.
Pernah Main di Timnas Futsal
Bagi Anda para penggemar futsal, Delia sebenarnya bukan sosok asing. Sebab, wajah Delia sempat menghiasi skuat Timnas futsal wanita di era 2011 hingga 2013.
Di periode tersebut, Delia sempat memperkuat Timnas futsal wanita di ajang SEA Games 2011 dan 2013. Posisinya adalah kiper.
Tapi, sebelumnya wanita 29 tahun itu sempat menjajal kerasnya persaingan di atas lapangan hijau. Bukan hanya itu, Delia pernah masuk ke Timnas Indonesia U-17 wanita untuk bertanding dalam turnamen internasional yang digelar di Korea Selatan.
"Kenangan yang begitu membekas adalah ketika main di Korsel, karena belum pernah ke luar negeri. Kami juga main lawan tim dari negara lain. Teman-teman di Timnas juga dari berbagai daerah. Jadi, perluas jaringan," ujar Delia.
Delia baru menjajal futsal saat memasuki fase kuliah. Ketika berkuliah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Delia mengembangkan kariernya di futsal.
Akhirnya, pada SEA Games 2011, Delia masuk skuat Timnas futsal. Itu berlanjut hingga SEA Games 2013.
"Prestasi terbaik bersama Timnas futsal adalah masuk empat besar Asia di Korsel, saya lupa ajangnya," kata Delia. (ase)