Arema Juara, Pedagang Kaki Lima Kecipratan Rejeki
Kamis, 7 April 2016 - 05:00 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dyah Pitaloka (7 April 2016)
VIVA.co.id
- Kemenangan Arema Cronus di Piala Bhayangkara membawa berkah bagi pedagang kaki lima di sekitar Kota Malang. Mereka mengais rejeki dadakan dengan berjualan atribut "Singo Edan" selama dua hari terakhir.
Kota Malang memang disesaki oleh konvoi dan kerumunan massa Aremania selama tengah pekan ini, yang merayakan keberhasilan Arema merebut gelar juara usai mengalahkan Persib Bandung di laga final hari Minggu kemarin.
Baca Juga :
Arema Rela 'Peras Otak' Demi Timnas Indonesia
Kota Malang memang disesaki oleh konvoi dan kerumunan massa Aremania selama tengah pekan ini, yang merayakan keberhasilan Arema merebut gelar juara usai mengalahkan Persib Bandung di laga final hari Minggu kemarin.
Kerumunan ini jadi sasaran pedagang kaki lima mengeruk Rupiah. Latif, pedagang kaki lima asal Kota Lama mulai berjualan syal dan bendera Arema sejak dua hari terakhir di trotoar sekitar Stasiun Kereta Api Malang Kota Baru.
Tempat itu menjadi titik berkumpulnya ratusan hingga ribuan Aremania yang ingin merayakan kemenangan Aremania dengan cara masing-masing, seperti menabuh genderang dan meniup terompet, meneriakkan yel-yel dan menyanyikan banyak lagu yel-yel Aremania sejak Senin hingga Rabu dini hari.
Latif pun mencoba mencari keuntungan dengan menjual atribut Aremania yang ditawarkan seharga Rp30 ribu per buahnya. “Saya kulakan hari Senin pagi, setelah Arema menang,” kata Latif Rabu 6 April 2016.
Seluruh barang dagangannya dibeli di Pasar Besar, Kota Malang. Latif berani mengambil risiko dengan membeli barang jualan baru setelah Arema menjuarai Piala Bhayangkara Cup. Sebelumnya, Latif adalah pejual topi dan di trotoarl sekitar pecinan, Kota Malang.
“Berani ambil risiko, saya kulak 8 kodi (sekitar 160 buah) untuk syal dan bendera Arema,” kata warga Jalan Muharto itu.
Penjualan sepanjang Senin hingga Selasa menurutnya lumayan bagus meskipun barang jualannya belum habis. Jika tidak habis hingga konvoi tak lagi ada, Latif berharap ada kompetisi atau pertandingan lain di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang agar dirinya bisa menjual sisa atribut Arema yang belum terjual.
“Ada lebih dari sekitar 20 pedagang PKL seperti saya di sekitar Stasiun ini, kalau tidak habis sekarang semoga bisa dijual di stadion kalau ada pertandingan,” ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kerumunan ini jadi sasaran pedagang kaki lima mengeruk Rupiah. Latif, pedagang kaki lima asal Kota Lama mulai berjualan syal dan bendera Arema sejak dua hari terakhir di trotoar sekitar Stasiun Kereta Api Malang Kota Baru.