Bidadari Cantik di Balik Kehebatan Electric PLN
- VIVA.co.id/Radhitya Andriansyah
VIVA.co.id - Sang pemuncak klasemen Wilayah Barat Pro Liga Futsal 2016, Electric PLN Jakarta, belum terkalahkan dalam lima pertandingan terakhirnya. Meskipun, dalam laga terakhir, Electric ditahan imbang 3-3 oleh Mataram FC.
Strategi jitu, kualitas pemain, hingga kondisi kebugaran pemain, jadi kunci utama kesuksesan Electric PLN sejauh ini. Garis bawahi soal kebugaran pemain, ternyata ada seorang sosok fisioterapis hebat di jajaran skuat Electric PLN.
Cantik, cerdas, dan cekatan. Mungkin itulah kata-kata yang tepat ditujukan kepada Windy Mayang, fisioterapis Electric PLN Jakarta. Ya, fisioterapis Electric adalah seorang wanita.
Wanita 23 tahun ini merupakan seorang lulusan Akademi Fisioterapis asal kota Bandung. Rambutnya panjang, dan punya senyuman manis di wajahnya, kian membuat orang tertarik untuk menyapanya.
Windy mengaku baru di seri III Mataram, ia mulai bergabung dengan Electric PLN. Sebelumnya, ia juga pernah menjadi fisioterapis di salah satu tim sepakbola bernama Komando FC.
Yang lebih mengejutkan lagi, wanita cantik ini juga ternyata tergabung dalam sebuah tim futsal bernama Jakarta 69, yang diasuh oleh eks bomber Timnas Indonesia, Rochy Putiray.
"Saya baru bergabung dengan (Electric) PLN di seri ini (Mataram). Sebelumnya saya pernah jadi fisioterapis bersama Komando FC. Saya juga ikut di tim Jakarta 69 sama Bang Rochy (Putiray)," kata Windy.
Windy cukup terkejut karena ternyata, atmosfir pertandingan futsal juga tak jauh berbeda dengan sepakbola. Selain itu, ia juga sedikit menjelaskan soal fungsi seorang fisioterapis menurut kacamatanya.
"Ya, baru kali ini dan saya cukup kaget melihat pertandingan futsal. Ternyata keras juga, sama kaya sepakbola ya," Windy melanjutkan.
"Intinya, seorang fisioterapis ini harus punya program preventif untuk pemain agar tidak cedera. Jadi, fisioterapis bukan hanya mengobati pemain cedera, tapi justru mencegahnya," tutur Windy.
Windy juga menceritakan soal pengalamannya sebagai fisioterapis yang sudah berjalan dua tahun. Mulai dari membuat program kebugaran, hingga menjaga kondisi fisik pemain.
"Menurut saya, seorang pemain itu harus bisa menjaga nutrisi dan punya disiplin untuk menjaga kondisi. Makanan yang sehat, tidur teratur, dan bisa mengikuti program yang dikasih fisioterapis," kata Windy.
"Fisioterapis sekarang harus cerdas, dan punya latar belakang akademis. Jadi, seorang fisioterapis enggak bisa asal-asalan. Kita juga harus sering share dengan coach (pelatih) biar tahu apa yang dibutuhkan para pemain," ucapnya.