Nonton Bareng Irfan Bachdim di Stadion GBK, Cristian Gonzales Nostalgia Timnas Indonesia 2010
Jakarta, VIVA – Legenda hidup Timnas Indonesia, Cristian Gonzales, nostalgia. Dia ditemani mantan rekannya di Skuad Garuda 2010 lalu menonton pertandingan Timnas Indonesia vs Australia di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Laga tersebut digelar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Selasa 10 September 2024. Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Australia dengan skor kacamata pada matchday kedua Grup C babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 itu.
Striker Timnas Indonesia, Irfan Bachdim saat melawan Vietnam
- ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana
Cristian Gonzales dan Irfan Bachdim kompak mendukung Timnas Indonesia dengan jersey merah. Keduanya berpose bersama di salah satu tribun stadion. Potret tersebut pun diabadikan oleh Gonzales di Instagram pribadinya, Selasa 10 September 2024.
Gonzales merasakan kembali nostalgianya besama Irfan Bachdim ketika sama-sama memperkuat Timnas Indonesia di era 2010 lalu. Saat itu mereka diasuh oleh mendiang pelatih asal Austria, Alfred Riedl.
Aksi Cristian Gonzales di Piala AFF 2010
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
Dia bersyukur Timnas Indonesia berhasil kembali memetik satu poin di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. El Loco Gonzales mengaku bangga dengan kemajuan Skuad Garuda saat ini.
“Bersyukur dengan 1 poin yang sangat berharga malam ini dan sungguh luar biasa sangat mengingatkan saya pada 2010. Sangat bangga dengan kemajuan sepakbola @timnasindonesia kita,” tuturnya.
Sebagaimana diketahui, Cristian Gonzales merupakan salah satu pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang terkenal di masanya. Kehadirannya juga menjadi sorotan berkat kemampuannya mengolah si kulit bundar.
Irfan Bachdim juga tak kalah mentereng. Dia adalah pemain keturunan Timnas Indonesia yang pertama kali jadi buah bibir sebelum seramai sekarang ini. Irfan dan Gonzales merupakan duo pemain keturunan dan naturalisasi tersohor di 2010 lalu.
Keduanya naik daun ketika membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2010. Saat itu kekuatan Skuad Garuda ditakuti banyak lawan. Namun sayang saat itu Tim Merah Putih hanya mampu kembali menjadi runner up turnamen level Asia Tenggara tersebut.
