Kisah Mualaf Paul Pogba, Menemukan Jati Diri dan Kedamaian dalam Islam
- Instagram @paulpogba
Prancis – Paul Pogba, gelandang energik Juventus dikenal dengan gaya selebrasinya yang unik kini sedang menjadi sorotan, ternyata memiliki perjalanan spiritual yang menarik. Pesepakbola top dunia asal Prancis ini bukanlah seorang muslim sejak lahir, melainkan seorang mualaf.
Lahir dan besar di lingkungan yang beragam, Pogba justru memeluk Islam sat beranjak dewasa.
Ibu Pogba yaitu seorang muslimah, namun dia tidak secara langsung mengajarkan agama tersebut kepada ketiga anaknya, termasuk Pogba. Pada usia remaja, Pogba baru mulai mengenal Islam lebih dalam.
Proses pencarian jati diri inilah yang kemudian mengantarkan Pogba pada hidayah. Diskusi dengan sang ibu dan orang-orang terdekat yang muslim.
Serta pencarian makna hidup yang lebih dalam, membuat Pogba mantap memeluk Islam pada tahun 2012, saat usianya menginjak 20 tahun.
Gelandang Juventus, Paul Pogba
- Spada/LaPresse via AP
Keputusan Pogba menjadi mualaf tidak pelak menimbulkan perubahan besa dalam dirinnya. Islam memberinya ketenangan dan identitas yang selama ini dia cari.
Pogba pernah mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Sky Sports bahwa Islam memberinya jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam hidupnya. Dia merasa Islam telah mengubahnya dan membuatnya menyadari akan banyak hal.
Komitmen Pogba terhadap Islam tidak sebatas ucapan, dia dikenal sebagai muslim yang taat. Pogba sering terlihat berdoa sebelum dan sesudah pertandingan.
Laki-laki itu juga tidak segan mengucapkan rasa syukur atas kemenangan yang diraihnya. Bahkan Pogba diketahui rutin melaksanakan ibadah umroh di sela-sela libur kompetisi.
Bagi Pogba, Al Quran menjadi pedoman hidupnya. dia menjadikan nilai-nilai Islam sebagai landasan dalam bersikap dan bertindak baik di dalam maupun di luar lapangan. Selain itu, Pogba juga vokal dalam menyuarakan isu-isu yang berkaitan dengan Islam dan melawan Islamophobia.
Kisah mualaf Paul Pogba menjadi inspirasi bagi banyak orang, perjalanan spiritualnya membuktikan bahwa pencarian Tuhan dan jati diri bisa datang pada siapa saja dan kapan saja. Pogba menjadi contoh bagaimana Islam membawa ketenangan dan identitas bagi mereka yang mau menerimanya.
