Komentar Pedas Jose Mourinho soal Puasa Ramadhan
- AP Photo/Andrew Medichini
Italia – Mantan pelatih AS Roma, Jose Mourinho terkenal bermulut pedas. Tak jarang, pelatih asal Portugal ini melontarkan komentar yang kontroversial.
Tak hanya mengenai pertandingan, Mourinho juga pernah menyinggung soal bulan Ramadhan. Itu terjadi saat salah satu pemainnya yang beragama Islam menjalankan ibadah puasa.
Hal tersebut saat The Special One membesut Inter Milan pada 2009. Mourinho mengkritik pemainnya, Sulley Muntari yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, pada Agustus 2009.
Mourinho menganggap berpuasa membuat Muntari tak bermain maksimal, dan membuat Inter harus puas bermain imbang 1-1 melawan Bari di Serie A.
"Muntari memiliki masalah terkait dengan Ramadhan. Mungkin saat cuaca panas seperti ini tak bagus baginya untuk menjalankan puasa. Ramadhan datang di saat yang tidak ideal di saat pemain bertanding sepakbola," kata Mourinho dilansir Daily Mail.
Komentar Mourinho tersebut menyulut reaksi keras dari Presiden Persatuan Islam Italia, Mohamed Nour Dachan. Menurutnya, puasa tak membuat pemain bola kehilangan stamina.
"Saya rasa Mourinho harus lebih sedikit bicara. Seorang muslim yang taat tak akan melemah karena kita tahu berdasarkan Institusi Kesehatan bahwa mental dan stabilitas psikologi bisa membuat olahragawan memiliki energi ekstra di lapangan," kata Dachan.
"Seorang pemain yang beragama Kristen, Yahudi, ataupun Muslim tentu saja secara psikologis lebih tenang dan itu meningkatkan permainan," tegasnya.
Bahkan orang dalam Inter sendiri tak sependapat dengan komentar Mourinho. Pelatih pribadi Muntari, Stefano Tirelli punya anggapan berbeda.
"Tidak semua orang memiliki reaksi yang sama terhadap perubahan kebiasaan di bulan Ramadhan," kata Tirelli.
"Beberapa atlet sangat menderita karena kekurangan energi saat latihan dan pertandingan. Namun, pemain lain yang punya karakter, emosi, dan genetik bisa memiliki performa yang sama. Muntari adalah salah satunya," jelasnya.
Mourinho sendiri saat ini berstatus pengangguran. Pelatih 61 tahun ini dipecat AS Roma pada 16 Januari 2024.