Bikin Barcelona Vs Juventus Batal, Kenali Penyebab dan Gejala Virus Gastroenteritis

Aksi pemain Barcelona usai bungkam Atletico Madrid
Sumber :
  • ANTARA/AFP/LLUIS GENE

AMERIKA SERIKAT – Virus Gastroenteritis membuat duel uji coba pramusim Barcelona vs Juventus batal digelar. Duel bertajuk Soccer Champions Tour seharusnya digelar di Levi's Stadium, California, Amerika Serikat, Minggu 23 Juli 2023 pukul 09.30 WIB.

Barcelona Menang Terus, Begini Komentar Hansi Flick

"FC Barcelona dengan ini menginformasikan bahwa pertandingan melawan Juventus FC, yang dijadwalkan hari ini, 22 Juli pukul 19:30 (waktu setempat) di Levi's Stadium, sebagai bagian dari Soccer Champions Tour, telah dibatalkan," bunyi pernyataan Barcelona di Twitter

"Sebagian besar skuad Blaugrana menderita virus gastroenteritis," lanjutnya.

Klasemen LaLiga: Barcelona Ngegas Terus, Dibayangi Duo Madrid

Lantas, apa itu virus Gastroenteritis? Berikut pengertian, penyebab dan gejalanya.

Dilansir Halodoc, Gastroenteritis atau dikenal juga dengan sebutan flu perut, adalah infeksi yang terjadi pada usus atau perut yang disebabkan oleh beberapa jenis virus. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam.

Hasil Lengkap: Barcelona Masih Sempurna, Inter Milan Nyaris Kalah

Penyebaran gastroenteritis dapat terjadi melalui kontak jarak dekat dengan orang yang sudah terinfeksi atau karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi. 

Mual, sakit perut, maagh

Photo :
  • Pixabay/ nastya_gepp

Penyakit ini dapat menyebar dengan sangat mudah di fasilitas umum yang tertutup. Seperti di dalam ruang kelas, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum.

Penyebab Virus Gastroenteritis

Gastroenteritis disebabkan oleh dua jenis virus yang umum, yaitu:

1. Rotavirus
Virus yang menular melalui mulut ini cenderung menginfeksi bayi dan anak-anak karena anak-anak sering memasukkan jari atau benda terkontaminasi lain ke dalam mulutnya. 

Orang dewasa yang terinfeksi virus jenis ini mungkin tidak merasakan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menularkannya pada anak kecil maupun bayi.

2. Norovirus
Virus jenis ini bisa menginfeksi siapa saja pada usia berapa pun, baik dewasa maupun anak-anak. Kebanyakan kasus keracunan makanan yang terjadi di seluruh dunia disebabkan oleh virus ini. 

Beberapa tempat yang sering terjadi penularan virus ini adalah ruang kelas atau sekolah, asrama sekolah atau kampus, tempat perawatan anak, dan ruang perawatan umum. 

Makanan dan air yang terkontaminasi menjadi sarana utama dalam penyebaran virus, tetapi kontak secara langsung dengan individu yang terinfeksi juga bisa menularkan virus ini.

Gejala Virus Gastroenteritis
Gejala gastroenteritis akan muncul antara 1-3 hari dan bertahan selama 1-2 hari, tetapi bisa juga hingga 10 hari setelah terinfeksi virus. 

Gastroenteritis menyerang bagian usus pada manusia, sehingga gejala yang muncul berikut ini:

1. Sakit dan kram perut.
2. Diare berair, tetapi tidak bercampur darah. Jika diare sudah bercampur darah, infeksi yang terjadi mungkin berbeda dan lebih parah.
3. Mual dan muntah.
4. Kehilangan nafsu makan.
5. Penurunan berat badan.
6. Terkadang muncul demam, sakit kepala, dan sakit otot.

Sementara itu, gejala pada orang dewasa yang cukup parah dan harus segera mendapatkan penanganan dari dokter adalah:

1. Muntah darah.
2. Cairan yang diminum tidak bisa ditahan sehingga muntah tiap kali setelah minum.
3. Muntah lebih dari 48 jam.
4. Demam di atas 40 derajat Celsius.
5. Mengalami gejala dehidrasi, seperti kurang buang air kecil dan mulut yang kering.
6. Buang air besar disertai darah.

Pada bayi dan anak-anak, gejala gastroenteritis yang perlu diwaspadai orangtua adalah:
1. Terlihat lesu.
2. Diare disertai darah.
3. Demam tinggi.
4. Merasa sangat kesakitan atau tidak nyaman.
5. Mengalami dehidrasi. Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun drastis, menangis tanpa air mata, dan mulut yang kering.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya