'Apakah Selamanya Politik Itu Kejam?' Lagu Iwan Fals untuk Batalnya Indonesia Gelar Piala Dunia U-20

Piala Dunia U-20.
Sumber :
  • Kemenpora.

VIVA Bola –  Mimpi Timnas Indonesia U 20 untuk tampil di Piala Dunia U 20 dipastikan gagal terwujud. FIFA resmi mencoret Indonesia sebagai tuan rumah pada 29 Maret 2023.

Wakil Mendagri: Sistem Politik atau Sistem Pemilu Indonesia Boros

FIFA tak menyebut secara gamblang alasan Indonesia batal menjadi tuan rumah. Dalam situs resminya, hanya ada pernyataan "due to the current circumstances" yang bisa menjadi multitafsir.

Namun, banyak yang meyakini ini karena situasi politik di dalam negeri. Banyaknya penolakan terhadap Timnas Israel membuat FIFA mengeluarkan keputusan tersebut.

Pengamat: Pilkada Jakarta 2024 Jadi Ajang Pertarungan Prabowo-Jokowi vs Megawati-Anies

Politik itu kejam. Ya, persiapan para penggawa Timnas Indonesia U-20 dalam dua setengah tahun terakhir terasa sia-sia. Mimpi mereka mentas di Piala Dunia dan mencuri perhatian pemandu bakat gagal terwujud.

Iwan Fals

Photo :
  • IG @iwanfals
Resmi, Timnas Indonesia Dipastikan Tambah 2 Pemain Naturalisasi

Ternyata, politik yang kejam sudah digambarkan dalam salah satu lagu Iwan Fals yang berjudul "Sumbang". Lagu ini dirilis pada Juni 1983.

"Apakah selamanya politik itu kejam? Apakah selamanya dia datang 'tuk menghantam?" demikian lirik lagu lawan Iwan Fals yang bisa menggambarkan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Berikut lirik lagu "Sumbang" Iwan Fals


Kuatnya belenggu besi
Mengikat kedua kaki
Tajamnya ujung belati
Menujam di ulu hati
Sanggupkah tak akan lari walau akhirnya
Pasti mati
Di kepala tanpa baja di
Tangan tanpa senjata
Akh itu soal biasa yang
Singgah di depan mata kita

Lusuhnya kain bendera di halaman rumah kita
Bukan satu alasan untuk kita tinggalkan
Banyaknya persoalan yang datang tak
Kenal kasian menyerang dalam gelap

Memburu kala haru dengan
Cara main kayu
Tinggalkan bekas biru lalu
Pergi tanpa ragu
Setan-setan politik kan datang mencekik
Walau di masa paceklik tetap mencekik

Apakah selamanya politik itu kejam?
Apakah selamanya dia datang 'tuk menghantam?
Ataukah memang itu yang sudah digariskan?
Menjilat, menghasut, menindas
Memperkosa hak-hak sewajarnya

Maling teriak maling
Sembunyi balik dinding 
Pengecut lari terkencing-kencing
Tikam dari belakang lawan lengah
Diterjang lalu sibuk mencari kambing hitam

Selusin kepala tak berdosa
Berteriak hingga serak 
Di dalam ngeri yang congkak 
lalu senang dalang tertawa...he...he...he...he...

Baca berita Soccertainment setiap harinya di VIVA.co.id

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya