Habis Pesta Seks, Timnas Israel Dibantai Denmark
VIVA Bola – Sebuah skandal menggemparkan pernah terjadi pada 1999 silam, Sejumlah pemain Timnas Israel dilaporkan pesta seks wanita panggilan pada malam sebelum Denmark membantai mereka di pertandingan playoff kualifikasi Piala Eropa 2000.
Skandal itu menjadi berita utama di surat kabar Israel selama berpekan-pekan. Yang membuat miris adalah usai melakukan dosa dan dibantai Denmark, pemain Israel tak jera dan bersedih hati.
Surat kabar Israel, Maariv menyebut sejumlah pemain kembali mengundang wanita panggilan pada malam sebelum mereka berangkat ke Denmark untuk melakoni laga leg kedua.
Skandal itu seperti api yang membakar kayu kering, dan membawa beragam reaksi dari para pemain serta ofisial.
"Saya tidak percaya bahwa cerita ini benar, tetapi kami ingin memastikan dan mencari cara untuk memaksa Maariv mengungkapkan sumbernya sehingga kami dapat menyelidiki lebih lanjut," kata ketua Asosiasi SepakBola Israel Gavri Levy.
Pelatih Israel Shlomo Scharf tidak bisa berkata apa-apa. Semua yang ia lakukan pada timnya sudah sangat cukup.
"Saya memeriksa seperti yang selalu saya lakukan, pada pukul 11:30 malam, untuk melihat bahwa semua pemain sudah berada di tempat tidur, tetapi saya tidak bisa menjadi pengasuh mereka," ucapnya.
Menurut laporan Maariv, pelayan kamar di hotel Holiday Inn Crowne Plaza Tel Aviv, tempat dimana para pemain Israel menginap, melihat "gadis panggilan" masuk ke kamar sejumlah pemain.
Dan setelah keberangkatan mereka, para pelayan hotel disebut telah menemukan banyak kondom berserakan di kamar yang dimaksud.
Scharf sempat membantah laporan Maariv dan mengatakan bahwa para pelayan hotel mungkin telah salah. Dia menyebut gadis yang masuk ke kamar itu bisa saja kekasih pemainnya.
Tapi terlepas dari siapa perempuan itu, jika tuduhan itu terbukti benar, tindakan para pemain itu merupakan pelanggaran besar terhadap peraturan tim.
Sementara itu, kapten tim Tal Banin tercengang dengan skandal itu. Dia murka dan menyebut siapapun pemain yang terbukti memanggil PSK ke kamarnya tak boleh lagi masuk ke dalam tim.
"Saya tidak akan kesulitan membersihkan nama saya, tetapi jika ceritanya benar dan orang yang bertanggung jawab adalah anggota tim, maka dia tidak bisa tetap menjadi bagian dari tim," tegasnya.
Negara Israel pun bergolak. Anggota Partai Buruh Knesset Avi Yehezkel meminta Menteri Sains, Budaya, dan Olahraga Matan Vilna'i untuk menunjuk komite penyelidikan dan menyarankan para pemain untuk melakukan tes poligraf.
Menanggapi hal itu, salah satu pemain, Alon Hazan mengatakan dia akan sangat senang untuk diuji. "Saya tidak punya masalah dengan tes pendeteksi kebohongan," katanya sambil berlinang air mata.
Hazan mengatakan nama-nama penanggung jawab harus diungkap agar tidak mencoreng reputasi seluruh tim.
Di sisi lain, pada pertandingan leg kedua di kandang Denmark, Israel kalah 0-3. Dengan begitu Denmark menang dengan agregat 8-0.