Pablo Mari Siap Kembali ke Lapangan Usai Jadi Korban Penikaman
- acmonza.com
VIVA Bola – Pablo Mari menjadi korban penikaman acak yang dilakukan di sebuah supermarket di Italia, kemarin malam waktu setempat. Beruntun bek AC Monza tersebut tak mengalami luka parah.
Tikaman didapatkan Pablo Mari di bagian punggung. Dia mengaku merasakan sakit yang luar biasa karena mendapat serangan tiba-tiba dari seorang yang belakangan diketahui mengidap gangguan mental.
Chief Executive Officer (CEO) Monza, Adrian Galliani mengatakan, dia melihat Pablo Mari bisa tenang menghadapi insiden ini. Dia sudah berkunjung ke rumah sakit tempat sang pemain dirawat.
Pemain Monza, Pablo Mari
- Instagram/@pablomv5
Banyak yang kemudian mengkhawatirkan kondisi psikologis pemain asal Spanyol tersebut. Sebab, dia melihat ada seorang perempuan yang menjadi korban meninggal dunia.
Lalu di hadapannya pula ada seorang pria yang ditikam pada bagian tenggorokan oleh pelaku. Galliani mengatakan, tak melihat ada trauma psikologis dari Pablo Mari.
"Dia tampak relatif baik-baik saja secara psikologis, tapi saya bukan petugas medis. Dia memang orang yang berkepala dingin," kata Galliani, dikutip dari Football Italia.
Bahkan menurut Galliani, sang pemain ingin sekali bisa turun ke lapangan saat Monza melakoni laga Serie A melawan Bologna, Selasa dini hari WIB 1 November 2022.
Pablo Mari, pemain Monza
- acmonza.com
"Pablo sangat kuat, dia berkata ingin berada di lapangan pada Senin malam nanti. Dia memiliki kekuatan yang luar biasa," tutur Galliani.
Skuad Monza sejatinya ingin menjenguk pemain pinjaman dari Arsenal itu di rumah sakit. Namun, Galliani melarang karena merasa Pablo Mari butuh ketenangan.
"Tentu saja ini mengejutkan tim. Mereka ingin datang ke sini, kami meminta mereka untuk tidak melakukannya," ujar Galliani.
"Karena tidak bisa terlalu banyak orang di rumah sakit. Istrinya di sini, dia sedang diinterogasi sebagai saksi," imbuhnya.
Menhan Italia: Kalau Netanyahu dan Gallant Datang ke Sini, Kami Harus Tangkap Mereka
Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menerbitkan surat penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
