Kisah Antony di Pemukiman Kumuh, Hidup Miskin dan Dekat Bandar Narkoba
- Twitter/@ManUtd
VIVA Bola – Antony menjadi idola baru penggemar Manchester United. Datang di awal musim ini, pemain yang biasa beroperasi di sisi penyerangan sayap mampu menunjukkan performa bagusnya.
Antony memulai debut di Premier League ketika MU mengalahkan Arsenal. Dia yang mencetak gol pembuka untuk tim berjuluk Setan Merah.
Kini nama Antony sudah dikenal luas. Namun, siapa sangka jika masa kecilnya begitu jauh dari kata menyenangkan. Dia adalah anak yang lahir dan tumbuh di lingkungan kumuh dan miskin atau biasa disebut favela di Brasil.
"Saya cuma seorang anak kecil dari favela. Saya tidak memiliki sepatu untuk bermain sepakbola. Saya tidak punya kamar tidur, saya tidur di sofa," kata Antony, dikutip dari Sky Sports.
Tinggal di favela membuat Antony dekat sekali dengan tindakan kriminal. Dia mengaku tempat tinggalnya cuma berjarak 20 meter dari bandar narkoba di sana.
"Saya tinggal di tengah-tengah favela. 20 meter dari rumah saya, ada pengedar narkoba. Kadang Anda menonton pertandingan pada hari Minggu, dan akan mencium bau ganja masuk ke rumah," imbuhnya.
Menangis Memikirkan Kehidupan
Tidak mudah bagi anak kecil seperti Antony untuk tinggal di favela. Dia mengatakan, ada momen di mana bersama saudara laki-laki dan perempuannya menangis karena terjebak dalam situasi seperti itu.
"Ada saat-saat ketika saudara laki-laki saya, saudara perempuan saya, dan saya akan menangis sembari berpelukan. Kami memikirkan kehidupan kami," tuturnya.
Kemiskinan membuat Antony harus merasakan pahitnya hidup sejak kecil. Tapi semua itu harus mereka jalani, dan dilalui dengan kesabaran.
"Ada saat-saat di tengah malam, kami mengeluarkan air dari rumah kami yang banjir. Kami masih melakukannya dengan senyum di wajah kami."
Di tengah situasi yang sulit tersebut, Antony masih berupaya untuk meniti karier sepakbolanya. Dia mengasah kemampuan bersama akademi Sao Paulo sejak usia 10 tahun.
Antony kecil tak mau mimpinya menjadi pesepakbola sirna. Karena contohnya sudah banyak di Brasil, bagaimana sepakbola bisa mengubah nasib menjadi lebih baik.
Karier Sepakbola Melesat
Ketika berusia 19 tahun, Antony mendapat kesempatan untuk menjadi bagian dari skuad utama Sao Paulo. Bakatnya dilihat oleh banyak pemandu bakat.
Setahun berselang, Ajax Amsterdam memboyongnya daru sana. Dua musim menjadi bagian dari klub ternama Belanda tersebut, Antony kini main untuk MU.
Manajer MU, Erik ten Hag memiliki peran besar dalam karier Antony. Karena ketika dia melatih Ajax, kesempatan pemain berusia 20 tahun itu merantau ke Eropa tak lepas dari perannya.
Dua tahun membela Ajax, total penampilan Antony sebanyak 82 kali. Dia menyumbangkan 24 gol dan 22 assist di semua kompetisi yang diikuti.