Fans Asal Swiss Menetap di Milan 10 Tahun Usai Tersesat di San Siro

Markas AC Milan dan Inter Milan saat ini, Stadion San Siro
Sumber :
  • World Soccer

VIVA Bola - Seorang fans sepakbola pernah memilih menetap di jalanan Milan selama 10 tahun usai tersesat selepas menyaksikan pertandingan yang digelar San Siro.

Udah Kangen Berat Sama Fans Indonesia, Ahn Hyo Seop Janji Bakal Segera Fan Meeting

Pensiunan asal Swiss, Rolf Bantle melakukan perjalanan ke Italia untuk menonton FC Basel menghadapi Inter Milan dalam laga kualifikasi Liga Champions tahun 2004.

Atmosfer fantastis Derby Milan di arena Guiseppe Meazza, San Siro

Photo :
  • twitter.com/brfootball/
Momen Syahnaz Sadiqah Salting Bertemu Ariel NOAH

Selama pertandingan, yang berakhir dengan kemenangan 4-1 untuk Inter Milan, Bantle pergi ke toilet, tapi menjadi bingung dan tidak dapat menemukan teman-temannya setelah laga berakhir.

Setelah itu, Bantle memutuskan untuk tetap di Milan karena dirinya memang tidak memiliki komitmen dan akhirnya tinggal selama satu dekade serta tidur nyenyak di jalanan kota Milan.

Fans Timnas Indonesia Serang Tempat Menginap Timnas Australia Pakai Petasan, Netizen: SDM Rendah

Berbicara kepada media Swiss, Schweiz am Sonntag, pada tahun 2015, Bantle mengatakan bahwa dia menikmati kebebasan dari gaya hidupnya yang tak biasa di Italia.

"Saya tiba-tiba berada di sektor berbeda. Saya memiliki sekitar 20 euro di saku saya dan tidak ada telepon, jadi saya pergi ke Milan," ujar Bantle.

"Orang-orang memberi saya makanan dan rokok, serta seorang siswa menawari saya kantong tidur," sambung dia.

Bantle dilaporkan hilang setelah pertandingan, tapi dia tidak memiliki kerabat dan telah tinggal di pusat rehabilitasi karena mabuk sebelum perjalanannya ke Italia.

Usai memutuskan untuk tetap tinggal di Milan, Bantle mandi seminggu sekali di toilet umum dan sering mengunjungi perpustakaan setempat.

"Tak ada lagi alasan bagi saya untuk pulang. Saya menikmati kebebasan di Milan," ucap Bantle.

Bantle akhirnya kembali ke Swiss setelah jatuh dan mengalami patah tulang pahanya.

Pekerja rumah sakit Italia menyadari bahwa dia tidak memiliki asuransi kesehatan dan mengubungi konsulat Swiss, yang kemudian membawanya pulang.

Pada wawancara pada tahun 2015 itu, Bantle tinggal di sebuah panti jompo di Swiss dan tampaknya sudah puas berada di jalanan kota Milan.

"Saya suka di sini. Sepuluh tahun sudah cukup dan saya merasa sangat baik sekarang," ungkap Bantle.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya