6 Tahun Pemain Prancis Menderita Gegara Benzema dan Skandal Video Seks
- The Straits Times
VIVA – Enam tahun sudah Mathieu Valbuena menanti skandal video seksnya berakhir. Namun, hingga saat ini ia masih merasakan kecemasan karena persidangan yang tak kunjung usai.
Skandal video seks Valbuena pertama kali muncul dan menggemparkan pada 2015 silam. Kasus ini juga menyeret rekan setimnya di Timnas Prancis, Karim Benzema.
Kasus ini bermula ketika Valbuena meminta bantuan Axel Angot, dari Marseille, untuk memindahkan konten di ponselnya ke perangkat lain.
Sial bagi Valbuena, dalam ponsel itu ditemukan video seksnya. Angot bersama rekannya Mustapha Zouaoui kemudian dituduh memeras Valbuena dengan mengancam akan menyebarkan video seks itu.
Di tengah kerisauan Mathieu Valbuena, Karim Benzema memberikan Saran. Striker Real Madrid itu mengaku punya kenalan bernama Karim Zenati, yang bisa membantu Valbuena.
Namun, uluran tangan Benzema direspons berbeda oleh Valbuena. Pemain yang kini memperkuat Olympiakos tersebut merasa diperas Benzema, kemudian melaporkannya ke kepolisian. Valbuena panik karena takut kariernya hancur lantaran video seks tersebut.
"Saya takut soal karier olahraga saya, untuk tim nasional Prancis. Saya tahu jika video tersebar, itu akan menyulitkan saya di Timnas Prancis. Saya merasa dalam bahaya, dan insting pertama adalah untuk membuat laporan," kata Valbuena, dikutip BBC.
Kini, sidang pemerasan video seks itu sudah mulai digelar pada Rabu 20 Oktober 2021. Namun, Benzema tidak hadir.Absenya Benzema pun membuat Valbuena kecewa karena ia sudah enam tahun berharap skandal isi bisa berakhir.
"Sudah enam tahun kasus ini berjalan. Semua orang hadir di sini... hampir. Karim [Benzema] tidak hadir. Sayang sekali, tapi begitulah adanya. Kami sudah menanti selama enam tahun," ucapnya.
“Kami hadir di waktu yang diperlukan agar semua ini segera berakhir," sambung mantan pemain Marseille dan Lyon itu.
Dipenjara Lima Tahun
Sementara itu, jika divonis bersalah atas keterlibatan percobaan pemerasan, Benzema bisa dipenjara hingga lima tahun.
Pria Prancis itu juga diwajibkan membayar denda €75.000 jika dinyakan bersalah, dengan persidangan akan terus berjalan hingga akhir pekan.