UEFA Tolak Ide Nyalakan Lampu Warna Pelangi di Laga Jerman Vs Hungaria
- France 24
VIVA – UEFA pada hari Selasa 22 Juni 2021 menolak ide pemerintah kota Munich yang ingin menyalakan lampu warna pelangi di Allianz Arena saat Timnas Jerman menghadapi Hungaria dalam matchday pamungkas Grup F EURO 2020, Kamis dini hari WIB, 24 Juni 2021.
"UEFA adalah organisasi yang netral secara politik dan agama. Mengingat ada konteks politik dari pemintaan ini setelah ada sebuah pesan yang ditujukan pada keputusan yang diambil parlemen Hungaria, maka UEFA harus menolak," tulis pernyataan resmi UEFA, seperti dikutip France 24.
Sebelumnya, wali kota Munich, Dieter Reiter, menginginkan Fussball Arena dihiasi dengan warna pelangi di pertandingan Jerman vs Hungaria untuk mengirim solidaritas yang terlihat kepada komunitas lesbian, gay, bieseksual, dan transgender (LGBT) di Hungaria.
Namun, pada pekan lalu, pemerintah sayap kanan Hungaria telah mengesahkan undang-undang yang melarang promosi homoseksualitas kepada anak di bawah umur, serta melarang program atau materi pendidikan apa pun yang berhubungan dengan homoseksualitas.
Pada hari Senin kemarin, Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto, mengklaim, bahwa ide untuk menyalakan Allianz Arena dengan warna pelangi adalah sebuah agenda yang berbahaya.
Sementara itu, UEFA akhirnya mengambil tindakan untuk menolak laga Jerman vs Hungaria dihiasi lampu pelangi di stadion.
UEFA pun telah menyarankan tanggal alternatif untuk menyalakan lampu pelangi pada 28 Juni saat Hari Pembebasan Jalan Christopher, atau dari 3-9 Juli saat pekan kebanggan gay di Munich. Namun, pertandingan terakhir EURO 2020 di Munich akan digelar pada 2 Juli.
Ketegangan pada duel Jerman vs Hungaria memang terjadi di dalam dan luar lapangan. Di dalam lapangan, Hungaria membutuhkan kemenangan untuk menjaga asa lolos ke babak 16 besar. Sedangkan bagi Jerman, mereka hanya butuh hasil imbang demi mengamankan tiket ke babak perdelapan final.
Vinicius Junior Korban Perselisihan Real Madrid dengan UEFA
Penolakan Real Madrid untuk hadir dalam acara Ballon d'Or di Paris, Prancis pada Selasa dini hari WIB 29 Oktober 2024 terus jadi kontroversi.
