Berkomentar Ngawur soal Pemerkosaan, Pelatih Ini Dipecat Klub India
- Indian Super League
VIVA – Klub Liga India, Odisha FC memecat pelatih mereka Stuart Baxter karena berkomentar ngawur dalam sesi jumpa pers usai pertandingan. Dalam pernyataan resmi klub, mantan pelatih Timnas Afrika Selatan itu mengucapkan kalimat yang tidak pantas.
Pada Senin 1 Februari 2021, Odisha mengalami kekalahan 0-1 dari Jamshedpur dalam lanjutan pertandingan Liga Super India. Selepas laga tersebut, Baxter berkomentar tentang keluhannya terhadap wasit sembari mengibaratkannya dengan pemerkosaan.
"Saya pikir salah satu pemain saya harus memperkosa seseorang atau memperkosa dirinya sendiri jika ingin mendapatkan hadiah penalti," kata Baxter, seperti dikutip Channel News Asia.
Tak lama setelah komentar tersebut, Odisha langsung memecat Baxter dan meminta pelatih asal Inggris membuat pernyataan yang berisi permintaan maaf, pada Selasa 2 Februari 2021.
"Odisha FC telah memutuskan untuk menghentikan kontrak pelatih kepala Stuart Baxter dengan segera. Pelatih sementara untuk sisa musim akan segera diumumkan," tulis penyataan resmi Odisha lewat cuitan di Twitter.
Sementara itu, pemiliki klub Odisha, Rohan Sharma menambahkan bahwa dirinya benar-benar muak dan marah dengan komentar yang ucapkan Baxter. Bahkan, menurutnya, pelatih berusia 67 tahun itu telah melakukan kejahatan ringan.
"Saya telah mengatakan Odisha FC adalah tempat yang aman untuk semua, dan kami menganggap perbuatan tercela itu adalah kejahatan ringan serius. Saya dengan tulus meminta maaf kepada semua orang atas nama saya dan klub," ujar Sharma.
Baxter sendiri merupakan mantan pelatih Timnas Afsel selama dua periode, pertama pada 2005 hingga 2015 dan kedua pada 2017 hingga 2019. Dia bergabung dengan Odisha pada pertengahan tahun lalu.
Sementara itu, kasus pemerkosaan di India memang menjadi sorotan. Menurut data Biro Catatan Kejahatan Nasional, hampir 90 persen kasus pemerkosaan di India dilaporkan setiap pada tahun 2019, dan masih ada kasus dalam jumlah besar yang diperkirakan tidak dilaporkan.