Kiper Arsenal Kejer Kenang Ayah dan Ibu Tak Mampu Makan Seharian

Kiper Arsenal, Emiliano Martinez (kiri), menangis kenang hidup susah keluarganya
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Keberhasilan Arsenal juara Piala FA usai mengalahkan Chelsea di Wembley Stadium, Sabtu 1 Agustus 2020, dengan skor 2-1, meninggalkan kesan yang mendalam bagi sang kiper, Emiliano Martinez. Trofi tersebut, menurut Martinez, begitu berharga dalam kariernya.

Loyalitas Saka kepada Timnas Inggris Diragukan, Arteta Kasih Pembelaan

Martinez yakin ayah dan ibunya bangga dengan keberhasilan Arsenal meraih trofi Piala FA. Bagaimana tidak, trofi kali ini begitu bermakna.

Sebab, Martinez tak cuma menghangatkan bangku cadangan. Dia main secara reguler, meski hanya menggantikan Bernd Leno, yang absen karena cedera.

Senjata Andalan Arsenal Telah Kembali

Meski demikian, performa Martinez tak bisa dianggap remeh. Di laga kontra Chelsea, Martinez terbilang tangguh.
Baca juga: 3 Hal Haram Buat Ronaldo: Rokok, Tato, dan Miras

Pun, saat Leno cedera, aksi Martinez terbilang ciamik. Menyadarkan Arsenal, kalau meminjamkannya ke enam klub berbeda selama 10 tahun terakhir adalah keputusan yang salah.

Dinilai Terlalu Maksa Mainkan Cole Palmer saat Lawan Arsenal, Manajer Chelsea Punya Pembelaan

Terbilang tangguh karena Martinez mau bersabar dengan Arsenal yang sudah meremehkannya. Tapi, tak usah heran dengan mental baja Martinez, mengingat kehidupannya yang keras di masa kecil.

Pria 27 tahun lahir dari keluarga yang begitu miskin di Mar Del Plata, Argentina. Martinez, saat diwawancara usai laga, tak bisa menyembunyikan emosinya.

Dia menangis kejer saat ditanya wartawan soal kehidupan keluarganya. Bahkan, dia sempat menangis ketika menghubungi keluarganya lewat aplikasi video call di pinggir lapangan.

"Saya pernah melihat ayah menangis malam hari karena tak bisa bayar utang. Ingat hari di mana, saya dan adik bisa makan. Tapi, ayah dan ibu tidak makan seharian," ujar Martinez dilansir The Sun.

Mental Martinez makin kuat saat main untuk Independiente. Dia kian terbiasa jauh dengan keluarga karena saat main di Independiente, cuma dua kali dalam sebulan bisa berkunjung ke Mar Del Plata.
Baca juga: Juventus Masih Kalah dari 9 Tim Gurem Eropa

"Sebabnya manajemen tak bisa mengongkosi bensin ke sana. Jadi, saya mau tak mau cuma bisa bertemu mereka dua kali sebulan. Ketika Arsenal menyatakan niat membeli saya, keberanian muncul. Usia saya 17 tahun, dan saya terima langsung. Bilang 'ya' atas tawaran itu ke orang tua. Makanya, meraih medali dan jadi juara, begitu spesial karena saya berasal dari keluarga yang sangat miskin," kata Martinez.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya