Sepakbola Bikin Stress, Legenda MU Ini Sampai Alami Kebotakan
- MHR CLINIC
VIVA – Legenda Manchester United, Ryan Giggs mengaku bermain sepakbola di level Eropa membuatnya stres. Saking parahnya, rambutnya rontok dan mengalami kebotakan.
Giggs bergabung bersama MU saat masih berusia 14 tahun. Dia baru masuk tim profesional MU saat berusia 17 tahun, November 1990. Giggs melakukan debut untuk MU saat lawan Everton, 2 Maret 1991. Saat itu, ia memiliki rambut ikal yang lebat.
Selama 24 tahun pengabdiannya, Giggs mencatatan 963 pertandingan dan menyumbangkan 35 gelar untuk Setan Merah. Dia juga merupakan bagian dari tim The Class of '92 MU, yang terkenal saat memenangkan treble winners tahun 1999.
Namun, raihan itu harus dibayar dengan mahal. Tekanan dari manajer, pelatih, hingga suporter membuatnya mengalami stres. Perlahan, Giggs merasakan rambutnya mulai rontok.
Giggs mengaku tidak percaya diri akibat kerontokan rambutnya itu. Bahkan, saat usianya 29 tahun, ia sampai merasakan takut apabila MU bertanding di situasi hujan dan disiarkan televisi. Ia khawatir banyak orang mengetahui penyakitnya tersebut.
"Saya hampir berusia 30 tahun saat itu. Akhirnya, saya mulai memotongnya sedikit lebih pendek. Sepakbola sangat menegangkan. Anda menempatkan diri Anda di bawah tekanan. Anda menyadari konsekuensinya jika kalah atau tidak bermain bagus," kata Giggs, dikutip The Sun.
“Anda berada di bawah sorotan dan jika Anda memiliki permainan yang buruk, Anda mendapatkan kritik. Maka itu menjadi sedikit lebih menegangkan. Dan stres menyebabkan kerontokan rambut," imbuhnya.
Giggs menceritakan, ia mulai menggunakan laser, vitamin dan sampo khusus untuk mendorong pertumbuhan rambut setelah mengunjungi klinik rambut pada tahun 2009.
Setelah tujuh tahun perawatan, ia merasa rambut di kepalanya semakin menipis. Hingga akhirnya, Giggs melakukan transplantasi rambut setelah mendapatkan saran dari temannya.
Dalam menjalani proses transplantasi rambut, Giggs mengaku tersiksa, hampir setiap hari dia harus mengganti sarung bantal karena terkena bercak darah dari kepalanya.
“Saya memilih untuk tidak ke luar rumah untuk hal yang tidak mendesak. Saya menggunakan topi jika harus keluar. Saya memberi tahu teman dan keluarga dan reaksi mereka lebih baik dari yang saya harapkan. Tidak ada yang menertawakan saya," ucapnya.
"Mereka lebih ingin tahu tentang apa yang harus saya lakukan dan kapan saya mendapatkan hasil akhir. Satu-satunya penyesalan yang saya miliki adalah bahwa saya tidak melakukannya lebih awal," jelasnya
Giggs memutuskan pensiun pada dari MU pada 2014. Kemudian, ia melanjutkan karier sebagai asisten Louis van Gaal di MU. Saat ini, Giggs menjabat sebagai pelatih Timnas Wales. Ia baru saja mengantarkan Gareth Bale cs lolos ke putaran final Piala Eropa 2020.