Jalinan Bisnis Terlarang MU dan Newcastle 25 Tahun Silam
- Daily Mail
VIVA – Tepat 25 tahun lalu, sebuah bisnis terlarang yang melibatkan Manchester United dan Newcastle United terjadi. Kesepakatan yang tercapai, dalam periode itu, sangat mengejutkan karena ketika itu status keduanya merupakan rival dalam perebutan gelar di Premier League.
Jalinan bisnis yang dimaksud adalah terjadinya transfer Andy Cole. Ya, MU merekrut Cole langsung dari Newcastle, tepat pada Jumat 10 Januari 2020.
Ini menjadi transfer yang tak normal saat itu. Sebab, Cole merupakan pemain depan andalan Newcastle dan bisa memberikan dampak positif terhadap tim yang sedang berjuang dalam memperebutkan posisi teratas di klasemen akhir.
Namun, pada akhirnya Cole harus merapat ke MU, setelah manajemen Newcastle merelakannya.
Saat merekrut Cole, MU tak hanya memberikan uang tunai sebesar £6 juta, yang jadi rekor transfer saat itu. Mereka juga menyodorkan pemainnya, Keith Gillespie, yang dibanderol £1 juta.
"Transfer ini masih menjadi yang tak biasa dalam era Premier League," begitu laporan para pewarta Inggris di masa tersebut.
Kepindahan Cole memang mengejutkan, karena tak ada satu pun yang tahu. Rekan satu tim, benar-benar tak mengetahui ada pergerakan senyap yang dilakukan MU untuk membajak sang bintang.
Sahabat, sekaligus tetangga di asrama Newcastle, Lee Clark, bahkan baru tahu kepindahan Cole ketika sudah memasuki fase akhir.
Cerita bermula kala Clark berada di asrama. Ada yang aneh, karena Cole tak terlihat di mana-mana. Pun, Cole tak menunjukkan batang hidungnya saat latihan. Andai Cole sakit, Clark menyebutkan, pasti akan diberitahu.
"Dia tak buka pintu, teleponnya terus berbunyi. Saya berpikir, 'Ya sudah, jangan sampai dijatuhi sanksi denda karena telat latihan'. Jadi, saya memacu mobil sendirian ke kamp latihan, di kawasan Chester le Street," ujar Clark dilansir Daily Mail.
Dalam perjalanan, Clark mendapat telepon dari Cole. Kemudian, Cole menyampaikan permintaan maafnya kepada Clark karena sudah berada di Manchester dan siap pindah.
"Saya terkejut. Ternyata, kesepakatan telah tercapai, semalam sebelumnya. Dia menghilang. Kami berpikir, sudah memiliki pemain terhebat, tak dijual ke mana-mana. Saat latihan, kami begitu kecewa. Tapi, kami percaya pada Kevin Keegan," kata Clark.
Proses negosiasi memang begitu senyap dan tak ada yang tahu. Sebab, agen Cole ternyata langsung mendatangi manajer Keegan, yang saat itu berstatus manajer Newcastle.
Keegan diberitahu agen Cole, manajer MU kala itu, Sir Alex Ferguson, berminat mendatangkan kliennya.
Ucapan sang agen awalnya tak digubris oleh Keegan. Tapi, lama-lama Keegan merasa risih dan terganggu.
Selanjutnya, Keegan merelakan Cole pindah ke MU. Sebab, dia merasa ada yang aneh dengan Cole saat sedang berlatih.
"Andy adalah kawan baik, pemain luar biasa. Kami berpikir sudah menggenggam dunia lewatnya. Tapi, gelagatnya aneh dalam beberapa pekan sebelumnya. Kami menduga, dia ingin mencari tempat lain, yang membuatnya lebih nyaman. Kevin juga tak terlalu keras, berpikir yang terbaik untuk klub dan Andy," jelas mantan asisten Keegan, Terry McDermott.
Lantaran rencana transfer Cole, sempat terjadi keributan besar di kantor Newcastle. Keegan meminta agar kepindahan Cole disertakan satu pemain, yakni Gillespie. Namun, manajemen Newcastle sempat menolaknya dan lebih memilih menerima uang dalam jumlah besar.
Debat terjadi, hingga akhirnya Keegan menang, dengan dibantu McDermott. "Kalau saya menolak, bisa saja transfer batal. Sebab, Kevin mau saya menemaninya saat berdebat," terang McDermott.
Gillespie, Korban Cole yang Tak Punya Agen
Bisa dikatakan, jalinan bisnis terlarang ini, hanya menguntungkan dua pihak, MU dan Cole. Di sisi lain, Newcastle dan Gillespie jadi korbannya.
Mengapa? Cole, he was a big deal! Buktinya, dia memberikan berbagai prestasi mentereng bagi MU, salah satunya adalah treble winners di musim 1998/99. Sedangkan, apa yang didapat Newcastle dari Gillespie? Hampir tak ada.
Cara MU dalam membuang Gillespie ke Newcastle juga terbilang cukup tak pantas. Ketika kesepakatan sudah terjadi, Gillespie sama sekali tak tahu. Dia memang tak dilibatkan ketika MU dan Newcastle bernegosiasi.
Jelang MU berhadapan dengan Sheffield United di Piala Liga, hanya beberapa hari ketika transfer diresmikan, Gillespie diberitahu Ferguson.
"Sir Alex menarik saya ke sisi lain Bramall Lane, menjelaskan situasi sebenarnya. Saya terkejut karena berharap bisa main, di sisi lain harus berpikir tentang masa depan di klub. Saya syok, menyaksikan pertandingan tanpa pandangan yang jelas," terang Gillespie.
Kapten MU ketika itu, Steve Bruce, juga jadi aktor dalam transfer Cole. Sebab, Bruce yang menyarankan agar Gillespie menerima pinangan Newcastle.
Akhirnya, pria Irlandia Utara itu setuju. Bersama Ferguson, Gillespie dibawa menuju Sheffield hotel, tempat di mana Keegan dan manajemen Newcastle menunggu.
Gillespie tak punya agen. Akhirnya Ferguson yang menengahi negosiasi antara Gillespie dengan manajemen The Toons Army.
"Awalnya, saya dikasih gaji £250 per pekan. Sir Alex minta £600, dan akhirnya diberikan gaji £1.200. Wow, saya begitu senang," jelas Gillespie.
Demonstrasi Besar Suporter Newcastle
Kesepakatan yang terjadi antara MU dan Newcastle juga tak diketahui oleh media-media di Inggris. Jika biasanya dapat bocoran tentang transfer, mereka malah adem ayem ketika kesepakatan sudah terjadi.
John Gibson, manajer kanal olahraga Newcastle Evening Chronicle, yang biasanya dapat informasi A1 dari sumber dalam klub, juga tak tahu informasi ini.
Gibson baru tahu ketika kesepakatan sudah terjadi dan hanya tinggal menunggu pengumuman resmi.
"Ah, mereka seperti bercanda. Saya sempat dapat telepon dari sumber dalam klub. Reaksi saya, 'Ah, berita konyol, kamu bercanda?'. Mengapa saya bersikap seperti itu, karena memang bukan gayanya Kevin. Dia membeli yang terbaik, tapi tak menjualnya," ujar Gibson.
Setelahnya cerita mengenai transfer tersebut beredar luas, beberapa jam sebelum peresmian. Terjadi demonstrasi besar-besaran di depan kantor Newcastle.
Ratusan suporter Newcastle yang marah, membawa spanduk bertuliskan 'Kevin Keegan Sang Pengkhianat' karena merelakan Cole hengkang ke MU.
"Kemudian, cuma saya dan Kevin yang keluar pintu. Manajemen tak mau keluar. Alhasil, saya yang menjelaskan kepada suporter, meredakan amarah mereka. Karena kharisma Kevin, suporter mulai mengerti, dan semua pulang tanpa wajah kecewa," terang McDermott.
"Sampai saya ingat, seorang fans berteriak, 'Tak mungkin dia menjual Cole tanpa mendapatkan pengganti sepadan'. Saya berbisik di belakang Kevin, 'Oh ya, pastinya!'" lanjutnya.
Beberapa saat setelahnya, MU memulai sesi perkenalan Cole. Newcastle juga memperkenalkan Gillespie.
Sikap suporter, awalnya belum terlalu baik. Hingga, enam bulan setelahnya, Newcastle merekrut Alan Shearer serta Les Ferdinand. Inilah transfer yang membuat fans Newcastle melupakan Cole.
"Obat mujarab, sebab Andy memang mau pergi. Tapi, Anda tak bisa melontarkan kritik kepadanya," terang McDermott.