Menlu Amerika Serikat Dukung Pernyataan Mesut Oezil soal Muslim Uighur
- Metro.co.uk
VIVA – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo, mendukung pernyataan bintang Arsenal, Mesut Oezil, yang mengecam perlakuan pemerintah China terhadap etnis muslim Uighur.
Diketahui, pada akhir pekan lalu, Oezil menggambarkan derita yang dialami kaum muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, China. Menurut Oezil, kaum muslim di Uighur mendapatkan perlakuan yang keji dari pemerintah China.
Pernyataan Oezil ternyata berbuntut panjang. Sebab, stasiun televisi China, CCTV, memboikot jadwal siaran langsung pertandingan Premier League antara Arsenal melawan Manchester City pada Senin dini hari WIB, 16 Desember 2019.
"Saluran propaganda Partai Komunis China (CCP) dapat menyensor pertandingan Mesut Oezil dan Arsenal di sepanjang musim, tapi kebenaran yang akan menang," tulis Pompeo di akun Twitter pribadinya.
"CCP tidak bisa menyembunyikan pelanggaran HAM berat yang dilakukan terhadap Uighur dan agama lain di dunia," lanjutnya.
Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dan kelompok-kelompok hak asasi manusia memperkirakan sekitar 1-2 juta orang etnis muslim Uighur telah ditahan dalam kondisi yang keras di Xinjiang. Pemerintah China melakukan hal itu sebagai bagian kampanye antiterorisme.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang, dengan tegas membantah pernyataan Oezil. Menurutnya, Oezil telah termakan berita palsu atau hoaks. Bahkan, pemerintah China berencana mengundang pemain asal Jerman ini datang langsung ke Xianjiang untuk melihat langsung keadaan muslim Uighur.
"Saya tak tahu apakah Pak Oezil pernah mengunjungi Xianjiang. Tapi, saya bisa bilang bahwa dia ditipu dengan berita palsu dan disesatkan dengan pernyataan tidak berdasar dan salah," kata Geng Shuang dilansir Sky Sports.
"Kami menyambut Pak Oezil untuk mengunjungi Xianjiang dan melihat-lihat. Selama dia memiliki hati nurani, dia bisa melihat yang benar dan yang salah, serta menegakkan prinsip-prinsip objektif dan tidak memihak. Dia akan melihat Xianjiang yang berbeda," ucapnya.