Boaz Solossa Sindir Perlakuan Rasialis yang Diterima Mahasiswa Papua
- instagram.com/boazsolossa
VIVA – Suasana asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat 16 Agustus 2019 sore WIB tiba-tiba mencekam. Sejumlah aparat keamanan, mulai dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) datang sambil marah-marah.
Mereka menuding sejumlah mahasiswa asal Papua yang ada di asrama sengaja merusak tiang bendera yang ada di halaman dan membuangnya ke selokan. Memang sejak sehari sebelumnya, Satpol PP sudah memasang bendera di sekitar asrama.
Dari video yang tersebar luas, terlihat bagaimana aparat keamanan bersama sejumlah organisasi masyarakat merangsek masuk ke asrama sekaligus marah-marah. Sejumlah kaca dan pintu asrama mengalami kerusakan.
Yang lebih menyedihkan, ketika para mahasiswa memilih bertahan di dalam asrama, terdengar teriakan rasialis. Ada kata-kata monyet, babi, anjing, dan kera yang ditujukan kepada para mahasiswa asal Papua.
Mendengar kabar mahasiswa mendapat perlakuan rasialis seperti itu, kapten Persipura Jayapura, Boaz Solossa turut buka suara. Melalui Instagram pribadinya, sindiran pun dilontarkan.
"Lebih terhormat yang mana, 1. Monyet cari ilmu di rumah manusia, 2. Manusia cari makan di rumah monyet??" tulis Boaz.
Akibat dari tindakan rasialis yang diterima oleh mahasiswa Papua di Surabaya ini, masyarakat di Manokwari dan Jayapura menggelar demonstrasi pada Senin 19 Agustus 2019. Mereka bahkan mengusung tema monyet sebagai bentuk kutukan kepada tindakan tersebut. (one)