Ngeri, Model Seksi Rusia Mau Dibunuh karena Nikahi Pemain Kulit Hitam

Istri Luiz Adriano asal Rusia, Ekaterina Dorozhko
Sumber :
  • Instagram/@Dorozhko

VIVA – Demonstrasi yang terjadi di Amerika Serikat sebagai protes menentang rasisme yang bermula dari kasus George Floyd mendapat perhatian khusus dari model cantik nan seksi asal Rusia, Ekaterina Dorozhko. Kebetulan, dia adalah seorang istri pesepakbola Brasil kulit hitam, Luiz Adriano.

Bela Timnas Brasil di Copa America 2024, Endrick: Ada Beban Besar di Punggung Saya

Ekaterina diketahui mulai menjalin hubungan dengan Adriano pada 2017 silam. Kala itu, eks penggawa AC Milan sedang merumput di Liga Rusia bersama Spartak Moskow.

Dua tahun setelahnya, mereka pun memutuskan menikah dan pindah ke Brasil. Sebab, Adriano hijrah ke Palmeiras.

Palmeiras Juara Liga Brasil, Santos Terdegradasi untuk Pertama Kalinya

Sayangnya, Ekaterina seakan tak mendapat sambutan yang baik saat pertama kali pindah ke Brasil. Dia mendapat pelecehan secara verbal, ejekan bernada rasis, hingga ancaman pembunuhan.

"Pada awalnya, ketika saya pergi menonton bola di Brasil, orang-orang dengan berani meneriaki saya, 'lihat, ada orang Rusia datang, hahaha'," tulis Ekaterina dalam akun Instagram pribadinya dikutip The Sun.

Barcelona Segera Dapatkan 'Messi Kecil' dari Palmeiras

"Setiap hari, dalam waktu yang lama, saya mendapat pesan ancaman pembunuhan, berharap orang tua saya sakit dan ingin memukul saya dan pesan menyeramkan lainnya karena saya menikahi pria kulit hitam," jelasnya.

Beruntung, diakui wanita asal Rusia, dia memiliki urat baja dan tak terlalu menaruh perhatian pada hal tersebut.

Kini, saat mengetahui masih banyak terjadinya rasisme hingga menimbulkan korban, Ekaterina mengaku ikut merasakan kepedihan yang sama. Hatinya sedih mendengar kasus serupa masih terus terjadi di dunia saat ini.

"Hati saya sakit setelah mengetahui apa yang terjadi di dunia. Saya berterima kasih pada orang tua saya untuk pendidikan dan pandangan saya tentang dunia. Saya tak pernah membedakan orang dari warna kulit, rambut atau statusnya. Bagi saya, kita semua sama," kata Ekaterina.

"Separuh dari keluarga saya berkulit hitam dan saya sangat mencintai mereka. Intinya, cinta dan pertemanan tak mengenal warna. Saya berharap kita semua bisa lebih baik lagi karena masa depan tergantung pada kita," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya