4 Kiper Top Dunia Bernasib Tragis Cuma Jadi Cadangan
- Twitter/@juventusfc
VIVA – Nama besar tak menjamin seorang pemain menjadi pilihan utama pelatih. Ada banyak alasan, gaya permainan, kebutuhan taktik dan strategi terkadang menjadi penyebab utama si pemain top bernasib tragis cuma jadi cadangan.
Sedikitnya, ada lima pemain yang bernasib demikian. Salah satunya adalah kiper veteran Juventus, Gianluigi Buffon. Siapa yang tak kenal dengan Buffon? Dia adalah satu yang paling berjasa membawa Timnas Italia menjadi juara Piala Dunia 2006.Â
Namun, nasibnya kini sudah berbeda. Dia cuma jadi cadangan. Pelatih Maurizio Sarri lebih mempercayakan gawangnya kepada kiper Wojciech Szczesny. Musim ini saja, dia cuma tampil tujuh kali.
Kemudian, ada mantan kiper tangguh Barcelona, Claudio Bravo. Selanjutnya, ada kiper asal Argentina, Sergio Romero yang cuma bisa duduk hampir di setiap laga Manchester United. Selain nama-nama tersebut, masih ada nama-nama lain. Berikut 5 kiper top dunia bernasib tragis cuma jadi cadangan:
1. Gianluigi Buffon
Selama hampir 17 tahun Buffon menjadi andalan di bawah mistar Juventus sejak 2001-2018. Banyak trofi telah ia persembahkan untuk Juve di antaranya adalah 9 gelar Serie A, 6 Piala Super Italia, dan 5 Coppa Italia.
Setelah mengabdi untuk Juve, Buffon hengkang ke Paris Saint-Germain (PSG) pada 2018. Namun, dia hanya bertahan satu musim bersama raksasa Ligue 1 itu. Kemudian, Buffon kembali ke Juve.
Masalahnya, tempat yang ia tinggalkan sudah ada penghuninya. Wojciech Szczesny telah mampu membuat pertahanan Juve menjadi tangguh dan dapat mendapatkan kepercayaan Sari.Â
"Kiper intinya adalah Wojciech Szczesny. Buffon memang luar biasa dalam adu penalti karena dia adalah seorang terlahir sebagai pejuang dan dia bereaksi pada momen yang sangat sulit," kata Sarri, dikutip Marca Juli 2019.
2. Claudio Bravo
Gelar LaLiga, Liga Champions, sudah dipersembahkan Claudio Bravo untuk Barcelona. Dengan nama besar, dia hengkang ke Manchester City pada 2016 lalu. Awalnya semua baik-baik saja. Bravo bisa menggantikan posisi Joe Hart.
Namun, pada 2017 musibah itu datang bernama Ederson Moraes. Sang manajer, Pep Guardiola mulai menepikannya. Musim ini, kiper 37 tahun itu baru tampil empat kali di bawah mistar The Citizens.
3. Alphonse Areola
Malang betul nasib Alphonse Areola di Real Madrid. Sepertinya, dia salah memilih jalan karier untuk merebut posisi utama di Madrid, seperti apa yang ia dapatkan ketika masih di PSG.
Kiper 27 tahun bergabung ke Madrid dengan status pinjaman. Dia masuk dalam kesepakatan saat PSG memboyong Keylor Navas. Kepindahan Areola sempat menjadi buah bibir.Â
Pasalnya, dia sudah mendapatkan tempat utama di PSG. Sedangkan di Madrid, posisi kiper utama sudah dipegang Thibaut Coutois. Benar saja, musim ini ia baru dipercaya pelatih Zinedine Zidane tiga kali.Â
4. Sergio Romero
Sergio Romero melakukan perjudian dalam karienya. Dia datang ke Manchester United pada 2014 dari Sampdoria. Saat ia datang, posisi kiper utama sudah sejak lama dipegang David de Gea. Bahkan, tiga tahun sebelum kedatangannya pada 2011.
Pahitnya kiper asal Argentina itu tak pernah naik pangkat, meskipun De Gea sempat mengalami penurunan performa. Enam tahun di MU, Romero hanya mencatatkan 58 penampilan. Mirisnya, dari data transfermarkt, kiper 33 tahun itu musim ini belum mendapatkan sekalipun kesempatan,