5 Momen Perjalan Firmino dari Miskin Sampai Jadi Bintang Liverpool

Penyerang Liverpool, Roberto Firmino
Sumber :
  • Instagram/@roberto_firmino

VIVA – Roberto Firmino mencapai puncak kesuksesan di Liverpool. Penyerang asal Brasil itu kini menjadi salah satu pemain terbaik di dunia. Firmino datang ke Liverpool pada 2015 silam. 

Juergen Klopp Resmi Gabung Red Bull

Hingga saat ini, Firmino telah mencatatkan 235 penampilan dengan koleksi 77 gol. Firmino berhasil menyumbangkan tiga trofi untuk Liverpool yaitu satu Liga Champions, satu Piala Super UEFA, dan satu Piala Dunia Klub. 

Di balik kesuksesannya itu, Firmino punya jalan panjang yang berliku untuk meraihnya. Pahit getir harus ia rasakan saat kecil hingga menjadi seperti saat ini. Berikut 5 momen perjalanan Coutinho sampai menjadi bintang Liverpool

Klub Utama Elkan Baggott Ipswich Town Datangkan Gelandang Manchester City

1. Jualan Kelapa

Roberto Firmino Barbosa de Oliveira begitulah nama lengkapnya. Dia lahir pada 2 Oktober 1991 di Trapiche de Barra, sebuah favela atau perkampungan kumuh di Maceio, Alagoas, Brasil.  

Dipinjamkan ke Blackpool FC, Elkan Baggott Dilatih Mantan Asisten Steven Gerrard

Baca Juga: Jadi Spekulasi Terus, Ini 4 Alasan MU Harus Pertahankan Pogba

Tumpukan sampah, saluran-saluran air kotor, dan perumahan kumuh, menjadi lingkungan yang ditempati oleh Firmino 29 tahun yang lalu. Sebagai anak lelaki, Firmino tak manja. Dia tak mau membiarkan orang tuanya membanting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Firmino membantu orang tuanya dengan hidup mandiri. Dia membantu perekonomian orang tua dengan menjual kelapa muda yang ia jajakan di pantai dekat rumahnya.

2. Tak Direstui Main Bola

Siapa yang menduga bahwa saat kecil, Firmino tak mendapatkan restu dari orang tuanya untuk bermain bola. Ibu Firmino merupakan orang tua yang sangat protektif. Dengan lingkungan padat dan kumuh, sang ibu takut anaknya bakal menjadi bandit. 

"Dia gila sepakbola, tapi sulit baginya untuk keluar rumah. Jadi dia akan melompati tembok untuk ikut bermain bersama kami di jalan," kata Bruno Barbosa dos Santos, teman masa kecil Firmino, dikutip BBC.

"Suatu kali dia jatuh dan harus mendapatkan jahitan di lututnya. Dia masih memiliki bekas luka, tapi dia tetap bermain. Kami memberikan kode melemparkan batu ke atap rumahnya untuk memanggilnya keluar secara sembunyi," sambungnya.

3. Dibantu Pelatih 'Melarikan Diri'

Saat kecil, Firmono diam-diam bermain sepakbola dan bergabung bersama tim di kampungnya yang bernama Flamenguinho. Karena masih belum direstui orang tuanya, Firmino sering mencuri-curi waktu keluar rumah untuk menjalani latihan.

Menariknya, Firmino sampai dijemput oleh pelatihnya karena dia adalah salah satu pemain andalan. "Kami masih ingat bagaimana pelatih di klub pertamanya Flamenguinho akan membawa tangga untuk memudahkan pemain bintangnya menyelinap pergi. Bahkan ketika bermain dengan anak-anak enam tahun lebih tua, Firmino memiliki level di atas mereka," ucap Santos.

4. Beranjak Dewasa

Firmino memulai karier sepakbola profesionalnya di Figueirense, saat usianya 18 tahun. Selama satu tahun Firmino membantu Figueirense meraih tiket promosi dari Serie B ke kasta tertinggi sepakbola Brasil.  Pada tahun debutnya ini, Firmino menjadi incaran klub Jerman, Hoffenheim.

Firmino akhirnya bergabung dengan Hoffenheim pada 2011. Firmino membela Hoffenheim selama lima musim sebelum direkrut Liverpool. Total ia membukukan 153 penampilan dengan torehan 49 gol untuk Hoffenheim.

5. Liverpool dan Kesuksesan

Firmino bergabung ke Liverpool pada 2015 lalu. Performa Firmino terus meningkat. Apalagi saat Liverpool ditangani manajer asal Jerman, Juergen Klopp.

Dalam satu tahun ke belakang, Firmino menapaki puncak kesuksesasannya. Dia berhasil memenangi Liga Champions, Copa America, dan selangkah lagi mengangkat trofi Premier League musim 2019-2020. Firmino juga menjadi pemain Brasil pertama yang mencetak 50 gol di Premier League..

Baca Juga: 

Teror Virus Corona Menyatukan, MU dan Manchester City Kompak Beramal

Niat Licik Juventus Lepas Pjanic ke Chelsea, Mau Bawa Anak Emas Sarri

Virus Corona Merajalela, Persija Tambah Libur

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya