Dapat Ciuman 'Dewa' dari Maradona, Tevez Bawa Boca Juniors Menang

Carlos Tevez dan Diego Maradona sedang berciuman.
Sumber :
  • The Sun

VIVA – Ada sebuah peristiwa unik terjadi sebelum pertandingan pekan ke-23 Superliga Argentina antara Boca Junior melawan Gimnasia La Plata, Minggu pagi WIB, 8 Maret 2020. Striker Boca Juniors, Carlos Teves, tertangkap kamera mendapat ciuman 'dewa' dari pelatih Gimnasia La Plata, Diego Maradona.

Kenapa Mata Refleks Tertutup Saat Berciuman?

Dalam laga yang digelar La Bombonera itu, Tevez tampil selama 90 menit. Bahkan, mantan bomber Manchester United itu, menyumbangkan satu-satunya gol pada menit ke-72 yang menjadi penentu kemenangan Boca Juniors.

Baca Juga: Antisipasi Corona, Suporter di Laga Arema Vs Persib Diperiksa

Aksi Panggung Wika Salim Bikin Geger, Ciumannya ke Penonton Pria Jadi Viral

Tiga poin tersebut sangat berarti bagi Boca Juniors. Sebab, angka penuh membuat mereka mengambil alih puncak klasemen dari tangan River Plate yang merupakan musuh abadinya. Kini, Boca unggul satu poin atas rivalnya itu.

Akan tetapi, yang unik bukan karena gol penentu yang diciptakan oleh Tevez, melainkan tingkahnya bersama Maradona sebelum pertandingan dimulai. Di saat itu, ia menghampiri Mardona dan disambut dengan ciuman dari legenda timnas Argentina tersebut.

Ditambah Boca Juniors, 30 Tim Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Tevez pun menjelaskan alasan mengapa dirinya mencium bibir Maradona sebelum pertandingan. Penjelasannya sangat sederhana, Tevez mengaku, bakal mendapat keberuntungan jika mencium sosok yang dijuluki Si Tangan Tuhan tersebut.

Carlos Tevez dan Diego Maradona.

"Saya tahu bila saya mencium Diego, saya akan mendapatkan keberuntungan. Terkadang, Anda harus mencari keberuntungan itu," ujar Tevez seperti dikutip The Sun, Senin 9 Maret 2020.

Lebih lanjut, Tevez masih belum puas dengan pencapaian yang dialaminya hingga saat ini. Menurutnya, ia berambisi untuk terus mengukir prestasi bersama klub yang dibelanya di sisa-sisa waktu perjalanan kariernya.

"Saya merasakan lapar akan kejayaan lagi. Saya merasa harus kembali ke lingkungan rumah saya, yang di mana saya dapat banyak hal dan berjuang seperti anak-anak yang bertarung sewaktu saya masih kecil," katanya.

"Di kepala saya, saya masih siap bertarung selama dua atau tiga tahun, agar bisa melawan banyak hal. Saya selalu bekerja, dan juga mencoba mengeluarkan itu. Memang, sangat sulit untuk mengeluarkannya, dan membuat saya kembali ke akarnya," ujar penyerang berusia 36 tahun itu.

Baca Juga:

Taktik Sociedad Matikan Tendangan Bebas Messi Jadi Sorotan

Derby Manchester Diguyur Hujan, MU Gasak ManCity

Alasan Penangguhan Penahanan Ronaldinho Ditolak dan Tetap Diborgol

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya