ManCity Dihukum UEFA, Pentolan Oasis Ngamuk di Twitter

Liam Gallagher, eks vokalis Oasis.
Sumber :
  • twitter.com/NadaPromotama

VIVA – Keputusan UEFA yang menjatuhkan sanksi kepada Manchester City terkait pelanggaran regulasi Financial Fair Play terus menuai sejumlah reaksi. Salah satunya dari penggemar berat The Citizens, Liam Gallagher.

Vinicius Junior Korban Perselisihan Real Madrid dengan UEFA

Vokalis band legendaris Oasis tersebut bahkan tak segan-segan mengumbar amarahnya di akun Twitter pribadinya soal hukuman UEFA tersebut.

Manchester City dijatuhi sanksi larangan dua musim berlaga di pentas Liga Champions dan denda sebesar £25 juta. Tak ayal, Liam pun berang dengan keputusan UEFA tersebut.

Keamanan dan Kenyamanan Penonton Harus Jadi Prioritas Utama Pertandingan Sepakbola

Deretan petinggi UEFA jadi sasaran umpatan Liam yang menyebut mereka sebagai "brigade flap p###" olehnya.

Direktur Juventus, Andrea Agnelli lalu ada mantan Direktur Eksekutif Manchester United, David Gill dan CEO Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, anggota dewan kota Madrid, Jacobo Beltran serta mantan Direktur Eksekutif Liverpool, Rick Parry disebut semua dalam tweet Liam.

Pekerjaan Rumah Premier League dan Liga Indonesia Masih Sama

Namun, dari deretan pejabat tersebut hanya Beltran yang benar-benar berada di Badan Pengendalian Keuangan Klub yang bertanggung jawab atas hukuman tersebut.

Karena tweetnya itu, sejumlah fans City lainnya pun turut mendukung pernyataan Liam tersebut.

Tapi saat dirinya di diberitahu untuk "mempraktekkan apa yang dia khotbahkan" dan "bersikap baik hati", vokalis berusia 47 tahun itu menjawab: "Itulah saya menjadi baik, saya bisa jauh lebih buruk."

City yang dengan tegas membantah segala tudingan UEFA itu direncanakan pada pekan depan akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Erling Haaland merayakan gol Norwegia ke gawang Swedia

Norwegia Desak UEFA Sanksi Israel, Tolak Bertanding di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Norwegia secara tegas menolak tanding melawan Israel dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026, sebagai bentuk kecaman terhadap tindakan brutal Zionis terhadap warga Gaza.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024