Kronologi Tragedi Memilukan Jatuhnya Pesawat Emiliano Sala
- instagram.com/fcnantes/
VIVA – Pencarian pesawat Piper Malibu yang ditumpangi striker anyar Cardiff City, Emiliano Sala, akhirnya membuahkan hasil. Tim pencari swasta berhasil menemukan bangkai pesawat Sala di dasar Selat Inggris.
Meski puing sudah ditemukan, nasib Sala hingga kini belum diketahui. Belum ada jenazah yang ditemukan oleh para pencari.
Komite Investigasi Kecelakaan Udara (AAIB) sampai sekarang masih mengumpulkan berbagai data terkait kecelakaan pesawat Sala. Rencananya, mereka baru melontarkan pernyataan resmi pada Senin siang, 4 Februari 2019, waktu setempat.
Menarik dinantikan, seperti apa temuan mereka secara utuh. Namun, jelang konferensi pers resmi, ada baiknya menyimak kronologi jatuhnya pesawat Sala, seperti yang dikumpulkan VIVA dari berbagai sumber.
19 Januari 2019
Sala resmi menerima pinangan Cardiff City. Dia pindah ke Cardiff setelah memecahkan rekor transfer klub, dengan banderol hingga £15 juta.
Sebelum pindah ke Cardiff, Sala mendapatkan kehormatan untuk melakoni laga perpisahan dengan rekan-rekan satu timnya di Nantes. Kemudian, pada 21 Januari 2019, Sala dijadwalkan terbang ke Wales untuk melakoni sesi perkenalan dan latihan perdana.
21 Januari 2019
Pesawat Piper Malibu yang dikemudikan David Ibbotson sudah siap membawa Sala sejak pagi hari. Namun, pesawat ini sempat mengalami masalah pada mesinnya.
Hingga akhirnya, pesawat gagal terbang sebanyak tiga kali. Ibbo selaku pilot akhirnya memutuskan untuk menerbangkan pesawat pada malam hari.
Tepat pada pukul 20.30 waktu setempat, pesawat hilang kontak. Dugaan awal, pesawat jatuh di Selat Inggris.
Pesan Menyeramkan
Dugaan atas jatuhnya pesawat di Selat Inggris makin kuat setelah beberapa rekan Sala mengungkapkan fakta adanya pesan menyeramkan yang mereka terima.
Sebelum insiden, Sala sempat mengirimkan pesan ke beberapa rekan dan grup WhatsApp. Pesan itu berupa teks dan suara.
"Hei kawan, apa kabarmu orang gila? Saya lelah, sedang berangkat dari Nantes, melakukan banyak hal, dan tak pernah berhenti. Saya di pesawat yang berpotensi jatuh. Dan, saat ini saya menuju Cardiff, gila, besok kami harus mulai kegiatan dan siangnya harus berlatih bersama tim anyar," kata Sala seperti dilansir Ole Argentina.
"Kawan, bagaimana kabar kalian, sehat? Jika kalian tak mendengar kabar dari saya selama 1,5 jam, saya tak tahu, jika mereka akan kirim orang untuk melakukan pencarian. Saya takut! Ayah, saya takut!" lanjutnya.
Setelah pesan ini beredar dan laporan masuk ke otoritas terkait, pencarian dilakukan. Namun, kepolisian Guernsey mengalami kesulitan dalam proses pencarian lantaran kondisi alam yang buruk.
24 Januari 2019
Secara mengejutkan, kepolisian Guernsey memutuskan untuk menghentikan proses pencarian.
Mereka beralasan, setelah melakukan pencarian dalam radius 1.700 mil, selama 80 jam, dan menggunakan tiga pesawat, lima helikopter, serta dua kapal penyelamat, tak ada tanda-tanda dari keberadaan pesawat, pilot, dan penumpangnya.
Beberapa aspek yang jadi pertimbangan adalah kondisi alam dan perhitungan peluang selamat pilot sangat kecil.
Messi dan Maradona Protes Keras
Keputusan dihentikannya proses pencarian mengundang reaksi keras dari sejumlah pihak. Megabintang Barcelona asal Argentina, Lionel Messi, sampai bereaksi keras dan mendorong kepolisian untuk melanjutkan proses pencarian.
Pun dengan legenda hidup Timnas Argentina, Diego Maradona. Setelahnya, bintang-bintang lain macam Pierre-Emerick Aubameyang, juga mendorong proses pencarian dilanjutkan.
Presiden Argentina, Mauricio Macri, juga buka suara dan meminta izin kepada pemerintah Britania Raya dan Inggris untuk melakukan pencarian secara mandiri.
Donasi Pencarian Mandiri
Keluarga yang gerah karena tuntutan proses pencarian tak dilanjutkan, akhirnya mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Hingga 25 Januari 2019, sebanyak 65 ribu tanda tangan terhadap petisi dilanjutkannya pencarian Sala didapat.
Donasi pun didapatkan keluarga Sala dalam upaya pencarian mandiri. Hingga 26 Januari 2019, target dari donasi untuk pencarian mandiri melewati target semula, £280 ribu.
Hingga akhirnya, 28 Januari 2019, rencana pencarian di bawah air untuk pesawat Sala disusun.
Ditemukannya Kursi Piper Malibu, 30 Januari 2019
Pada 30 Januari 2019, AAIB menemukan dua potongan kursi di garis pantai Prancis. Dua potongan kursi ini ditemukan setelah seorang pengasuh anak melaporkannya kepada otoritas terkait.
AAIB kemudian datang dan melakukan penelitian. Mereka meyakini dua potongan kursi itu berasal dari pesawat Piper Malibu yang ditumpangi Sala.
Puing Ditemukan, 3 Februari 2019
3 Februari 2019, pencarian bawah air dilakukan dengan menggunakan kapal milik AAIB, Geo Ocean III. Pencarian dikomandoi oleh David Mearns dengan menggunakan metode sonar.
Pencarian berlangsung begitu alot. Sekitar enam jam, tepatnya pada pukul 21.11 waktu setempat, puing pesawat ditemukan oleh tim pencari di dasar Selat Inggris.
Meski puing pesawat sudah diketahui keberadaannya, belum ada jenazah yang bisa ditemukan.
(one)