Wasit Perempuan Australia Seringkali Jadi Korban Pelecehan Profesi
- abc
Mendepak Perempuan
Dimoski mengatakan pelecehan gender mempersulit rekrutmen wasit perempuan di Canberra, di mana Capital Football mengelola kompetisi di Australia tersebut.
Ia mengatakan, menjadi suara yang seringkali tidak populer di lapangan begitu cukup sulit, terlepas dari urusan gender.
"Sedihnya bagi perempuan, karena kita sudah menjadi minoritas di dalam minoritas, itu sangat menantang," katanya.
Dan ia mengatakan, tak hanya sulit untuk membuat perempuan menjadi wasit, tetapi juga untuk mempertahankan mereka begitu mereka masuk.
"Sangat sulit bagi kami untuk mempertahankan wasit perempuan kami," katanya.
"Kami baru-baru ini mensurvei anggota kami dan anggota kami mengatakan alasan mengapa perempuan hengkang adalah karena pelecehan yang mereka hadapi."
Dalam upaya untuk menarik lebih banyak wasit perempuan, satu-satunya kursus perempuan diselenggarakan oleh Capital Football, yang memungkinkan seluruh 27 peserta memenuhi syarat untuk mendapat kursus secara gratis.