Mengintip Konsep Apik Stadion Juara Liga Thailand, Buriram United FC
- VIVA/Donny Adhiyasa
VIVA – Kiprah Thailand sebagai salah satu negara kekuatan besar sepakbola Asia Tenggara tentunya tak perlu diragukan lagi. Dan pengelolaan kompetisi dan manajemen klub yang sehat seolah jadi salah satu kunci sukses menterengnya prestasi Negeri Gajah Putih.
Bicara sepakbola Thailand tentunya tak lepas dari eksistensi klub Buriram United FC. Tim juara Liga 1 Thailand 2018 tersebut adalah simbol dari pengelolaan klub modern di kompetisi domestik Negeri Gajah Putih.
Meski bermarkas di Kota Buriram yang tak terlalu megah dan meriah, namun secara pencapaian di bidang olahraga kota ini sudah terbilang begitu maju. Bahkan sirkuit internasional Chang, Buriram dipercaya menghelat gelaran bergengsi MotoGP Thailand dari 2018 hingga 2020.
Dan masih berada dalam satu kawasan kompleks terpadu sirkuit internasional Chang, terdapat bangunan yang biasa dijuluki "Thunder Castle" yakni stadion markas klub Buriram United. Klub ini merupakan tim yang diperkuat mantan gelandang Persib Bandung, Suchao Nutnum dan kini dipercaya sebagai kapten.
VIVA yang sempat menyambangi area tersebut akhir pekan lalu punya panduan menengok kerennya stadion yang diberi label Chang Arena tersebut.
Untuk menjangkau lokasi itu, memerlukan waktu satu jam penerbangan dari bandara domestik Bangkok, Don Muaang Airport atau sekitar lima sampai enam jam perjalanan darat.
Tiba di bandara Buriram, perjalanan mesti dilanjutkan dengan mobil selama 30 menit menuju Chang Arena. Sepanjang perjalanan, Buriram meninggalkan kesan kota kecil yang sepi dan anti macet.
Langkah pun terhenti di sebuah kawasan cukup luas, berhamparkan ruang publik berisikan area parkir, taman-taman, sejumlah lapangan basket dan futsal yang merupakan pelataran halaman depan stadion Buriram United.
Mendekati bangunan stadion, tampak sebuah energi besar dari klub yang juga menjuarai Liga 1 Thailand pada 2014, 2015 dan 2017 itu. Megastore yang menjual sejumlah merchandise resmi klub langsung mencuri perhatian untuk segera menghampiri.
Meski tak ada pertandingan, kawasan ini tetap ramai dikunjungi sejumlah warga yang masih terbawa euforia juara musim 2018 itu. Ruang trofi, media senter dan ruang konferensi pers seolah jadi penyambut saat memasuki bagian terdepan stadion.
Masuk ke ruang ganti, pemandangan apik terhampar kala foto-foto para pemain terpampang di pintu lemari loker pemain. Walau tak berukuran terlalu besar, namun cukup ideal untuk sebuah ruang ganti tim.
Masuk ke area lapangan, larangan keras menginjak rumput terus diingatkan pemandu yang bertugas. Ya, pemeliharaan kondisi rumput lapangan yang sangat mulus memang menjadi fokus pengelola stadion.
Secara struktur bangunan, stadion Buriram terbilang sederhana dengan mengandalkan dominasi rangka baja dan sangat minim tembok permanen. Berkapsitas 32.600 tempat duduk, arena ini tampak begitu ideal dengan konsep tanpa lintasan lari.
Dua tribun utama yakni sisi barat dan timur dilengkapi atap penutup, sedangkan sisi utara dan selatan minus fasilitas tersebut.
Papan reklame dan papan skor stadion Buriram telah menggunakan teknologi LED, dengan lampu penerang stadion tak menggunakan menara tinggi.
Di luar stadion, terdapat juga gerai makanan siap saji bagi para penonton dan warga yang bisa memanfaatkan
kawasan tersebut jadi area wisata dan nongkrong para kawula muda. (baw).