VIDEO: Memori Pentas Asia, Bandung Raya Dilempari Botol
- instagram.com/memoriligina/
VIVA – Kiprah klub Indonesia di pentas Asia kembali jadi sorotan usai Bali United takluk 1-3 dari Yangon United di fase Grup G Piala AFC, Selasa 13 Februari 2018. Hasil ini seolah menghadirkan memori buruknya catatan tim Indonesia di kancah Asia.
Salah satu kenangan kelam di pentas Asia pun pernah menerpa eks klub Galatama era 90an, Bandung Raya. Berlabel sebagai juara Liga Indonesia (Ligina) II 1995/96, tim yang merubah nama menjadi Mastrans Bandung Raya (MBR) itu melaju hingga putaran kedua ajang Piala Winners Asia musim 1996/97.
Penampilan MBR terhenti di markas tim Hong Kong, South China saat Peri Sandria cs takluk 0-4 di leg kedua, setelah pada pertemuan perdana di Bandung bermain imbang 1-1.
Yang cukup menyesakan bagi MBR bukanlah kekalahan, namun perlakuan kubu tuan rumah yang seolah "menyiksa" skuat asuhan Henk Wullems tersebut agar tak bisa tampil optimal.
Kepemimpinan wasit asal Jepang berdarah Hong Kong, Sunakawa Keeichi dipertanyakan karena tidak netral. Dua kali dilanggar di kotak terlarang tidak berbuah penalti bagi MBR, justru dua pemain mereka harus diusir keluar lapangan usai menerima kartu merah.
Alhasil, situasi kian tak kondusif kala para pemain MBR tersulut emosi dan terlibat baku hantam dengan penggawa tuan rumah. Penonton pun ikut terpancing dengan membabi buta melempari bench MBR dengan botol.
Laga pun sempat terhenti saat skor 0-3 untuk keunggulan tim tuan rumah. Skor 0-4 pun menjadi akhir derita MBR dari lawatannya ke markas eks klub dari bomber legendaris timnas, Rochy Putiray itu.